Mewujudkan Keadilan Sosial dan Ekologis Melalui Reforma Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 17 Oktober 2023 08:35 WIB
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mencatat bahwa bencana ekologis banjir terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat tahun 2021-2022.
BNPB mencatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir, kurang lebih 112 ribu warga mengungsi, dan 15 orang meninggal dunia. Bahkan Presiden Jokowi sendiri mengatakan banjir tersebut merupakan yang terbesar dalam 50 tahun terakhir.
“Model pembangunan yang menghamba pada modal dan kepentingan korporasi besar tersebut telah mengakibatkan kerusakan alam, meningkatnya bencana ekologis dan konflik sosial,” ujar Zenzi Suhadi, Direktur Eksekutif Nasional WALHI.
Menurutnya, masyarakat tidak hanya kehilangan tanah, tapi juga kehilangan pengetahuan lokal dan kekayaan tradisional yang selama ini telah terbukti mampu menjaga bumi dan sumber daya alam.
Agenda Konferensi Tenurial 2023 tersebut akan ditutup pada tanggal 17 Oktober 2023, yang diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi dan gagasan baru dari berbagai problem tenurial yang ada.
“Selain itu, Konferensi Tenurial ini juga menjadi ajang konsolidasi gerakan rakyat untuk memperkuat diri dan posisi gerakan, sehingga ke depan perjuangan rakyat akan semakin menemukan jalan yang semakin kuat,” pungkas Dewi Kartika.
Konferensi Tenure membentuk panitia bersama, yang melibatkan KPA, AMAN, WALHI, HuMa, RMI, Kemitraan, YLBHI, BRWA, Sajogyo Institute, Papua Study Center, Samdhana, Konfederasi KASBI, JKPP, PUSAKA, ICCAs, Rekam Nusantara, FIAN Indonesia, Epistema, KNTI, Madani, KRKP, Perempuan Mahardika, PEREMPUAN AMAN, Sawit Watch, RECOFTC, IGJ, Greenpeace, KATA Indonesia. ***