Ekspresi Data Denny JA: Mengapa Presiden Indonesia Berakhir Sedih?
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 15 September 2023 08:53 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mengapa presiden di Indonesia, sejak Bung Karno sampai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berakhir dengan kisah yang sedih?
Kita bisa membuka kembali sejarah. Tahun 1945, Bung Karno menjadi presiden. Ia dielu-elukan sebagai proklamator dan pahlawan rakyat Indonesia.
Namun sejak tahun 1965, 1966, para mahasiswa dan pemuda yang memujanya berbalik bergerak, demo, protes menjatuhkannya.
Bung Karno pun kehilangan kekuasaannya dengan cara-cara yang sedih.
Datanglah Pak Harto menjadi presiden secara resmi di tahun 1968. Ia dipuji, dipuja sebagai Bapak Pembangunan Nasional.
Namun tahun 1998, kembali rakyat bergerak, protes, demo menjatuhkannya. Pak Harto pun berakhir dengan kisah yang sedih.
Kemudian datanglah Habibie. Ia membawa Indonesia bertransisi menuju demokrasi. Tapi di tahun 1999, laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.
Habibie pun berujung pada kisah yang sedih.