Benny Susilo Jadi Doktor Pemikiran Islam dengan Disertasi Wahdat Al Wujud dalam Filsafat Mulla Sadra
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 22 Agustus 2023 17:00 WIB
Metode analisis yang diterapkan adalah interpretasi, koherensi intern dan holistika. Penelitian filsafat ini mengunakan bantuan dua disiplin ilmu sebagai pendekatan, yaitu ilmu ‘irfan teoritis dan ilmu logika.
Penelitian Benny menghasilkan beberapa temuan. Di antaranya, mendukung pandangan Mu’allemi bahwa argumentasi Mulla Sadra melalui relasi kausalitas tidak mencukupi untuk penegakan klaim kesatuan wujud individual.
Kekuatan argumentasi hanya membawa pada berubahnya kausalitas (al-‘illiyyah) menjadi hal ihwal (tasha’un). Jika argumentasi relasi kausalitas dijalankan bersamaan dengan argumentasi ketakberhinggaan wajib al-wujud, maka klaim kesatuan wujud individual menjadi dapat diterima.
Baca Juga: Prabowo Subianto Saksikan Pembelian 24 Pesawat Tempur Produksi Boeing Amerika Serikat
Menurut Benny, dua argumentasi ini bagaikan satu keping mata uang yang kedua sisinya harus ada secara bersamaan.
Jika dilihat dari arah makhluk melalui relasi kausalitas, maka wujud makhluk adalah obyek yang direlasikan (mudaf), sekaligus relasi (idafah) dari sebuah relasi iluminatif (al-idafah al-ishraqiyyah).
Jika dilihat dari arah Tuhan maka Dia adalah wujud segala sesuatu dan sumber relasi (mudafilayh).
Temuan dalam penelitian ini memberikan kontribusi bagi cabang ilmu Philosophy of Mysticism, berupa landasan falsafi posibilitas pengalaman mistik. Ini sekaligus memberikan batasan-batasan bagi tafsir pengalaman mistik dan menolak pengalaman mistik sebagai pengalaman hulul dan ittihad.
Baca Juga: Daftar 7 Game PES Terbaik yang Pernah Digemari oleh Para Anak Rental pada Zaman Mereka
Paham wahdat al-wujud dengan berbagai varian penafsirannya hingga kini masih menuai pro dan kontra. Meskipun paham wahdat al-wujud dinisbatkan kepada kelompok sufi, tetapi dari kalangan sufi pun terjadi silang pendapat menyangkut paham ini.