DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Memilukan, Kebakaran Hutan di Hawaii Tewaskan 53 Orang dan Merusak Situs Bersejarah Nasional

image
Penampakan dampak kebakaran hutan di Hawaii telah menewaskan puluhan orang dan menghancurkan situs bersejarah nasional. (Instagram/@thehungryhero)

 
ORBITINDONESIA.COM- Kebakaran hutan yang terjadi di Hawaii sejak hari Selasa 8 Agustus 2023 lalu, sudah berhasil dipadamkan.
 
Namun, kebakaran hutan tersebut menyisakan kerusakan hebat di kota bersejarah Lahaina.
 
Adapun kebakaran hutan terjadi di hutan yang berada di dalam Pulau Maui dan juga Big Island di Hawaii.
 
Belum diketahui dengan pasti apa pemicu kebakaran hebat yang melahap dua pulau tersebut.
 
Kebakaran hebat ini diperkirakan memakan korban yang cukup banyak.
 
Menurut kabar yang beredar, korban jiwa dari kebakaran ini berjumlah lima puluh tiga orang, sementara seribu orang lainnya masih belum diketahui nasibnya.
 
Menurut sejumlah laporan yang beredar, api pertama kali terlihat hanya membakar beberapa tumbuhan yang ada di dalam hutan.
 
Namun, tidak lama kemudian api dengan cepat merambat wilayah berpenduduk dan melahap habis tempat tinggal mereka.
 
Cepatnya jalur api dari hutan menuju rumah warga dipicu oleh kencangnya angin yang berhembus. Diperkirakan kecepatan angin pada waktu itu mencapai lebih dari 90 km per jam.
 
 
Gubernur Hawaii, Josh Green, mengatakan bahwa bencana kebakaran ini menjadi salah satu kebakaran besar dan bisa menjadi sejarah kelam yang akan selalu diingat oleh seluruh dunia tentang Hawaii.
 
"Apa yang kami lihat kemungkinan merupakan bencana alam terbesar dalam sejarah negara bagian Hawaii", kata Josh Green dikutip Orbitindonesia.com dari NBC News 12 Agustus 2023.
 
Green juga membandingkan kejadian kebakaran hutan tahun ini dengan peristiwa tsunami yang pernah melanda Big Island pada tahun 1961.
 
Tsunami tersebut setidaknya menewaskan enam puluh satu orang.
 
Jumlah korban meninggal dalam peristiwa ini meningkat menjadi lima puluh lima orang pada hari Jum'at 11 Agustus 2023.
 
Namun, itu belum termasuk dengan jumlah korban jiwa di sekitar Lahaina yang masih belum diketahui jumlah pastinya.
 
Pemerintah setempat memperkirakan masih ada ribuan orang hilang yang masih belum diketahui kabarnya hingga saat ini.
 
 
Pencarian terhadap korban-korban tersebut masih terus dilakukan.
 
Pemerintah juga mengatakan bahwa pemulihan terhadap korban bencana ini kemungkinan akan memakan waktu selama berhari-hari, dan bahkan berminggu-minggu.
 
Api yang menghanguskan Lahaina sudah berhasil dipadamkan sekitar delapan puluh persen pada hari kamis dan proses pemadaman sisanya masih terus dilakukan mengingat luasnya jangkauan di wilayah tersebut.
 
 
Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Maui, Brad Ventura, mengatakan bahwa dia dan pihaknya belum bisa mengatasi kebakaran ini secara keseluruhan di tiga tempat yang berbeda.
 
Green memperkirakan kerugian dari bencana kebakaran ini bisa mencapai miliaran dollar.
 
Hal ini karena, kebakaran ini juga menghanguskan bangunan yang terbuat dari kayu, yang sudah dibuat sejak tahun 1700-an.
 
Bangunan kayu tersebut berada di pusat kota Lahina, dan termasuk ke dalam Daftar Situs Bersejarah Nasional.
 
Pada hari Kamis 10 Agustus 2023, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyetujui deklarasi bencana alam dan memerintahkan pihaknya untuk segera mengirim bantuan federal tambahan ke lokasi kebakaran.
 
Green mengatakan, bantuan tersebut bisa menjadi bantuan sewa dan hibah FEMA untuk para korban bencana ini, serta bisa juga dipakai untuk membangun usaha kecil bagi mereka.
 
Sejak Kamis, beberapa maskapai penerbangan juga memberikan bantuan tumpangan.
 
United membatalkan penerbangan mereka dan mengirim bantuan pesawat kosong ke Maui untuk membantu membawa turis dan pengunjung dari lokasi kebakaran ke lokasi yang lebih aman. 
 
Alaska Airlines juga mengatakan akan segera mengirim bantuan tumpangan dengan pesawat mereka.
 
Pejabat Kabupaten setempat telah memerintahkan para turis untuk segera pergi agar mereka bisa fokus menyelesaikan krisis ini.
 
Kebakaran di California yang menghancurkan kota Paradise terjadi pada tahun 2018 menewaskan setidaknya delapan puluh lima orang.
 
Kebakaran tersebut diperkirakan menjadi tragedi kebakaran paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat dalam seratus tahun terakhir.
 
Kebakaran tersebut juga menjadi kebakaran paling hebat dan tragedi paling mematikan yang pernah ada dalam sejarah California, menurut Pejabat Negara Bagian tersebut.***
 

Berita Terkait