Ruskandi Anggawiria: Seolah Olah Bangkit dari Kubur, Ratna Sarumpaet Kecewa dengan Pemilu
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 10 Agustus 2023 09:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mungkinkah Ratna Sarumpaet telah melakukan perenungan dalam kesendirian, sehingga disadarinya ada yang tercerabut dari tata kelola bangsa ini?
Kita melihat perbedaan cara Ratna Sarumpaet melihat Pemilu tahun 2024 sangat berbeda dengan 2019, ketika dia kerempet pengakuan palsu sebagai korban penganiayaan.
Meskipun keberadaan Ratna Sarumpaet kali ini mengirim kesan berbeda dibandingkan Pemilu 2019, kita mendapati satu pembeda dibandingkan sosok lainnya.
Baca Juga: Hanya Mampu Berbagi Angka dengan Borneo FC di Pekan Ke 7, Persija Jakarta Gagal Ke Puncak BRI Liga 1
Keberaniannya mengungkit pemilihan langsung sebagai berbeda dari sistem yang dipakai dalam konstitusi aslinya, publik niscaya berpikir bahwa dia merasa menjadi korban dari sistem yang kita gunakan saat ini.
Bahwa dia terkena kasus pidana sebagai mengaku korban penganiayaan, adalah buntut dari kampanye untuk memenangkan capres pilihannya. Repotnya, alih-alih membela, Prabowo malah turut menambah berat beban dirinya saat itu.
Bayangkan saja, akibat drama yang gagal itu, Prabowo menjadi bahan persekusi seantero negeri. Dan kalau berdiri di belakang Prabowo, kita pun akan memiliki pemikiran yang sama, karena tidak mungkin mengarahkan pembelaan kepada pihak yang diyakini berbohong.
Dari kejadian itulah mungkin Ratna merasa mendapatkan pengalaman bahwa pemilihan langsung sebagai tidak cocok untuk Indonesia. Dia lalu bertanya kepada sistem, kenapa hal ini tidak dilawan saja?
Kesan demikian boleh jadi akan menghinggapi kita jika memiliki pengalaman sama dengan Ratna Sarumpaet.
Mau tidak mau kita kembali mengangkat isu yang sama dengan yang dia alami saat itu, meskipoun setelah tahu hal sebenarnya, semua baru tersadar betapa buruknya kebohongan yang terjadi menimpa demokrasi kita.
Betapa tajam dampaknya ketika terangkatnya nama Prabowo dikaitkan dengan isu kebohongan Ratna Sarumpaet. Dan kesan sebaliknya justru terjadi manakala Polri berhasil mengungkap kebenaran yang dilakukan sang pendekar.
Mari kita telisik secara spesifik, apakah kasus Ratna ini merupakan kejadian yang khas sebagai buntut dari pemilihan langsung?
Baca Juga: 10 Quotes Terbaik penuh Makna dari Film One Piece Gear 5 Luffy Bangkitkan Semangat
Atau barangkali hanya merupakan pembenaran yang sengaja dibuat seolah-olah menjadi sah sebagai akibat dari perubahan sistem pemilihan.
Adapun kejadiannya yang bersumber dari ketidak sengajaan, boleh jadi secara spekulatif berubah menjadi isu politik. Hanya berasal dari hubungan emosional yang sangat intens antara capres yang dia dukung dengan pelaku, sehingga kejadiannya demikian meyakinkan.
Akan berbeda seandainya pelaku bukan berasal dari pemeran kesenian, yang kerap memerankan sandiwara. Bahkan inilah yang seharusnya dihindari, para pelaku seni sekaligus pemeran politik.
(Oleh: Ruskandi Anggawiria, seword.com) ***