Tulisan HUT Kemerdekaan Indonesia: Ingin Bebas Dari Rutinitas Nine to Five
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 19 Agustus 2022 00:45 WIB
Dalam artian apakah para turis yang sedemikian santainya menikmati pantai dan matahari pula Dewata sudah tidak lagi berhadapan dengan persoalan mengenai kemampuan finansil dalam menopang kelangsungan hidup?
Atau apakah turis tersebut mempunyai sumber penghasilan pasif yang cukup memadai, sekalipun sepanjang hari tampaknya hanya menikmati indahnya alam Bali, namun mereka mempunyai penghasilan sumber penghasilan (income) yang tetap?
Menurut infonya bahwa masa sekarang ini ada sejumlah pihak yang tidak lagi terikat dengan pekerjaan karena mereka sudah mendapatkan penghasilan secara pasif, baik itu sebagai pemegang saham, Youtuber, penemua paten dan lain sebagainya.
Baca Juga: Jelang MotoGP Austria 2022, Francesco Bagnaia Lakukan Hal Ini
Atas pertanyaan yang saya ajukan, turis bersangkutan mengatakan bahwa dari sekian turis yang sedang berjemur menikmati matahari pagi, serta deburan ombak pantai Bali di pagi hari, di antara mereka memang ada yang kebetulan sedang masa libur.
Kehadiran turis tersebut memang sudah disesuaikan dengan jadwal mereka libur. Tetapi ada dan banyak juga turis tersebut, dari segi ekonomi sebetulnya mereka kesulitan untuk menyambung hidup di negara mereka.
Apabila dibuat kalkulasi biaya hidup, tunjangan sosial yang disediakan pemerintah tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di negara asal.
Sekalipun gaya hidup sudah diturunkan sampai kepada tahapan minimal, tunjangan pengangguran yang diberikan oleh pemerintah tetap tidak mencukupi untuk membiaya kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Bali United Sukses Atasi Tuan Rumah Barito Putera
Dengan hanya mengandalkan tunjangan sosial dari pemerintah, dapat dipastikan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhkan minimal. Tunjangan pemerintah tidak sanggup untuk menyokong kebutuhkan hidup minimal sehari-hari.