DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

AADG, Ada Apa Dengan Gibran: Anak Muda dan Generasi Kerja

image
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi.

Hal ini mengingatkan kita pada 2020 sebelum menjadi Walikota Solo bermula dari lembaga survei "Unisri Solo", Gibran masuk jajaran Cawali Solo yang diunggulkan. Dan itu telah terjawab, Gibran terpilih menjadi Walikota Solo dan sukses mengubah wajah Solo menjadi kota kebanggaan yang ada di Jawa Tengah.

Baca Juga: NCT - Golden Age Mulai Pre Order, Ini Cara Membeli Album hingga Merchandise KPop di Situs Resmi Ktown4u

Terkait dengan bakal cawapres 2024 di mana namanya sudah disejajarkan dengan Sandi, Erick dan lain-lain, tentunya hal ini menjadi daya tarik sendiri, utamanya di kalangan generasi Z dan generasi 'old' yang suka pada perubahan dan kemajuan, karena generasi ini adalah generasi yang berpikir pake otak dan iq yang baik.

Bukan generasi yang memaki, mengulang sejarah lama lupa dengan tantangan ke depan serta generasi yang tidak mencemooh dan suka berita hoaks. Tetapi generasi yang bisa diajak diskusi serta berwawasan luas, mana yang kerja mana yang pencitraan dan seterusnya.

So, tudingan yang bernada melecehkan kalau generasi Gibran adalah generasi anak ingusan adalah salah besar. Barangkali yang bicara seperti itu lagi lupa pada peradaban baru yang cenderung bergerak sejalan tuntutan zaman. Karena zaman kiwari adalah zaman serba digital, bukan zaman sempoa (mesin hitung dari kayu).

Sehingga atas dasar itu tidak ada yang salah apabila kelak pasal 169 huruf q UU No. 7 tahun 2017, tentang batasan usia bagi Capres dan Cawapres menjadi berubah.

Bukan lagi dibatasi minimal usia 40 tahun ke atas akan tetapi memberi ruang pada anak anak muda di bawah usia 40 tahun untuk dapat turut serta memimpin Negeri Indonesia Jaya. Tapi dengan catatan; anak muda yang terukur, bukan yang berfantasi dengan kata-kata dan pencitraan.

Baca Juga: Rio Motret Buka Suara, Bantah Tudingan Terlibat dalam Kasus Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia 2023

Maka dari itu, tidak zaman dan bahkan ketinggalan zaman kalau masih mempersoalkan politik Dinasti, hanya lantaran Gibran anak Jokowi maka dipandang tabu untuk duduk di singgasana kekuasaan.

Apa yang salah? Sepanjang itu untuk menjaga marwah bangsa yang ingin maju, karena 'haqul yakin' Gibran bukan "anak ingusan" atau "anak Pepo" yang suka berlindung dan sembunyi di ketiak bapaknya. Faktanya, Gibran adalah anak muda yang suka tantangan dan kerja, kerja, kerja, yang berorientasi masa kini dan masa depan.

Halaman:

Berita Terkait