DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

AADG, Ada Apa Dengan Gibran: Anak Muda dan Generasi Kerja

image
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi.

Kiprah politiknya sebagai Walikota Solo sangat fenomenal, karena sebelumnya beberapa pengamat meragukan kemampuan kepemimpinan Gibran. Dari persoalan usia yang dianggap terlalu muda, hingga tudingan nepotis, atau lebih mengandalkan nama besar bapaknya.

Namun faktanya justru berbeda dari tuduhan-tuduhan itu. Gibran tampil lebih berkarakter dalam bersikap, dia tidak mengandalkan kekuasaan orang tua dalam bertarung dipemilihan Walikota.

Jusru dia menampilkan gaya kepenimpinan yang otentik dan lugas. Responsif tapi tidak reaksioner, dengan tampilan santun dan berwibawa. Sehingga melalui kerja kerasnya untuk membangun kota Solo menunjukan hasil yang layak untuk diacungi jempol.

Tiga tahun masa kepemimpinan Gibran di Solo telah menunjukkan hasil kerja nyata, utamanya pertumbuhan ekonomi yang melaju pesat, 6,25 persen, lebih tinggi dari tahun 2021 yang hanya mencapai 4,01 persen.

Baca Juga: Mellisa Anggraini Konfirmasi Bahwa Fotografer Tidak Terlibat Sesi Foto Tanpa Busana Miss Universe Indonesia

Bukan itu saja, Perhatian kepada dunia UMKM memberikan stimulus kuat dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Dan menjadi mafhum pertumbuhan ekonomi di Kota Solo telah dirasakan bukan hanya oleh kalangan pengusaha, tapi dinikmati pula oleh rintisan UMKM yang kerap kali diberikan wadah berusaha dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan oleh UMKM.

Banyak orang kini mengakui sosok Gibran dengan kemampuan kepemimpinannya. Mas Wali telah diperhitungkan sebagai pemimpin muda yang berkarakter dan unggul. Dianggap sebagai "role model" pemimpin muda berprestasi.

Dan yang utama telah merontokan stigma negatif bahwa Gibran tidak mampu bekerja, Gibran numpang beken karena orang tua.

Hasil kerja keras Gibran yang relatif singkat membuat banyak orang terperangah, Kota Solo berubah menjadi kota yang sangat indah dan megah. Bukan hanya itu, barangkali Solo layak menjadi kota percontohan. Selain pembangunan fisik juga dalam hal tatanan sosial dalam konteks kebhinekaan.

Halaman:

Berita Terkait