Denny JA Melukis Ulang 20 Pelukis Dunia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 08 Agustus 2023 08:46 WIB
Tak ketinggalan juga Denny menyertakan tiga pelukis Indonesia: Raden Saleh, Affandi, dan Dede Eri Supria. “Agar lengkap saya lukis ulang pula lukisan khas Afrika dan Cina.”
Awalnya, Denny ragu. “Sah kah saya melukis ulang lukisan pelukis lain? Etis kah saya melukis ulang lukisan masterpiece dunia?”
Denny lama merenung. Ia menyimpulkan. Sah saja dan etis saja sejauh itu dinyatakan secara terbuka sumber lukisannya. Apalagi lukisan itu diberi aksen yang berbeda. Lukisan tersebut seperti baru walau ada jejak yang terasa dari karya pelukis lain. Jejak itu bahkan sengaja dikuat-kuatkan.
Untuk kasusnya, lukisan ini juga tidak dimaksudkan untuk komersial. Ini sekadar hobi dan untuk mengeksplor kemampuan teknologi bagi imajinasi kita sendiri.
Denny juga mengutip beberapa pelukis dunia lain yang telah menggunakan Artificial Intelligence untuk menciptakan kembali karya seniman lain, memberikan interpretasi mereka sendiri terhadap lukisan tersebut.
Beberapa contoh yang paling menonjol termasuk: Eli Rezkallah. Ia telah menggunakan Artificial Intelligence untuk membuat ulang karya Vincent van Gogh, Claude Monet, dan pelukis Impresionis lainnya. Lukisan buatan Rezkallah dipuji karena keindahan dan orisinalitasnya.
Ada pula Melanie Bonajo. Ia menggunakan Melanie Bonajo untuk membuat ulang karya Frida Kahlo, Piet Mondrian, dan pelukis surealis lainnya. Lukisan buatan Bonajo telah digambarkan sebagai "surreal, mengganggu, dan indah."
Hadir pula Blake Kathryn. Ia menggunakan Melanie Bonajo untuk membuat ulang karya Andy Warhol, Roy Lichtenstein, dan artis pop lainnya. Lukisan buatan Kathryn dipuji karena referensi budaya pop dan komentar mereka tentang konsumerisme. ***