DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ucapan Rocky Gerung Mengandung Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik Dari Perspektif Filsafat Hukum Etis

image
Rocky Gerung yang dituding menghina Presiden Jokowi.

Oleh: Naupal Al Rasyod, SH., MH (Direktur LBH FRAKSI ’98)

ORBITINDONESIA.COM - Pernyataan Rocky Gerung yang disampaikan dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law di Bekasi baru-baru ini cukup mengejutkan bagi masyarakat.

Yaitu, ucapan Rocky Gerung “Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, gak memikirkan nasib kita. itu baj *n yang to* Kalau dia bajingan pintar dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat”. (TEMPO.CO, 31 Juli 2023).

Penggunaan ucapan Rocky Gerung “itu bajingan yang tolol” ini dipandang sebagai maksud menghina pribadi Presiden dan lebih jauh lagi memperjelas terbangunnya persepsi masyarakat yang demikian itu.

Baca Juga: Buat yang Suka Ketiduran Ketika Naik Kereta Api hingga Melebihi Relasi Perjalanan, PT KAI Terapkan Sanksi Baru

Maka penting diindentifikasi sejauh mana dan saat apa perbuatan seseorang tersebut dapat dikualifikasi sebagai melakukan “penghinaan”, dan sejauh mana pendapat itu merupakan sebuah kritik?

Untuk memberikan penjelasan persoalan ucapan “itu bajingan yang tolol” sebagai maksud menghina Presiden dapat dijelaskan melalui pembahasan filsafat hukum dalam pemikiran etis.

Adapun menurut Frankena (Sumaryadi, 2010) mengemukakan bahwa etis merupakan salah satu cabang filsafat yang mencakup filsafat moral atau pembenaran-pembenaran filosofis.

Sebagai salah satu falsafah, etis berkenaan dengan moralitas beserta persoalan-persoalan dan pembenaran-pembenarannya, karena moralitas sangat diperlukan dalam masyarakat karena perannya sebagai panduan bertindak (action guides).

Baca Juga: Buat yang Suka Mendaki Wajib Coba, Sembalun Seven Summit Daya Tarik Baru Eksplorasi Gunung di Lombok

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait