Strategi Presiden Jokowi Menaklukkan Lawan Lawannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 27 Juli 2023 14:00 WIB
Dan Jokowi membiarkannya dilahap publik untuk menelanjangi bahwa dirinya berdiri independen, tidak membentuk klik politik dengan orang orang dekatnya. Sehingga dirinya bisa dengan mudah mengganti mereka yang merasa SKSD, sok kenal dan sok dekat.
4) Langkah Catur Keempat: Lawan Kalap.
Modal pecatur hebat lainnya adalah permainannya yang juga mengandalkan efek tidak terukur. Vladimir Kramnik seorang pecatur Russia menyebut momentum “no man’s land” atau kedua pemain sama sama melangkah kosong adalah keindahan catur.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: PSSI Dukung Hukuman Maksimal
Dalam kondisi tidak terduga maka pecatur hebat bisa memainkan apa yang tersisa di meja, sementara lawan tengah kalap dan kebingungan kehabisan teori. Di pemerintahan, teori teori politisi brengsek selalu sama, dekati pengusaha mainkan kekuasaan, dan pundi pundi kekayaan mengalir. Kerjasama penguasa dan kekuasaan itu menghasilkan habitus terprediksi.
Polanya selalu sama, perhitungannya selalu itu itu saja. Seorang presiden memiliki jurus menghadapi tipikal politisi makelar tersebut di sekelilingnya, yakni dengan langkah transparansi. Politik dijadikan terbuka, lobby lobby dipaksakan bisa diakses masyarakat banyak.
Menelanjangi praktik hubungan politisi dan pengusaha sejatinya berbahaya, namun terkadang nafsu akan kekayaan, akan membuat para politisi dan pengusaha kotor panik, bermain asal asalan.
Karena mereka merasa waktu mereka menipis, mereka harus menyiapkan energi keuangan agar terpilih kembali dalam kontestansi politik pemilu selanjutnya. Pengusaha pun di kejar setoran untuk memantapkan posisi lobby kekuasaan. Jokowi sayangnya tidak memberikan mereka waktu.
Pengusaha dimanjakan dengan paket paket ekonomi bebas fiskal, izin izin dipermudah, persaingan usaha di buka luas, sehingga tidak ada artinya pengusaha menyuap politisi demi high bidding dan kursi paling depan.
Pada akhirnya mereka tersudut oleh kenyataan pemerintahan mulai ditata rapi, klik klik politik dalam konsensi SDA dihabisi pelan pelan. Impor sapi, penangkapan ikan, penerbangan, perhubungan, didekati dengan cara lebih bersih. Bahkan dunia pajak melahirkan sosok pahlawan pertama, yang berani mundur saat target tidak tercapai.