Inspirasi dari Film Oppenheimer (2023): Dilema Moral Seorang Ilmuwan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Juli 2023 08:37 WIB
Prometheus memiliki simpati yang besar pada umat manusia. Di zaman dahulu kala, manusia hidup dalam kegelapan dan kesulitan. Sedangkan para dewa memegang api dan pengetahuan, tapi untuk diri mereka sendiri.
Namun, Prometheus berani melanggar perintah dewa dan mencuri api dari Olimpus, tempat tinggal para dewa.
Dia menggunakan tongkat atau batang tumbuhan yang disebut "fennel stalk" untuk membawa api dari langit turun ke Bumi.
Setelah berhasil mencuri api, Prometheus memberikannya kepada manusia, memberikan mereka kemampuan untuk memasak makanan, menghangatkan diri, dan melawan kegelapan.
Dengan pemberian ini, manusia menjadi lebih maju dan mandiri mengembangkan peradaban.
Namun, perbuatan Prometheus ini membuat Zeus, raja para dewa, marah besar. Zeus merasa manusia telah mencuri keistimewaan para dewa.
Sebagai hukuman, Zeus mengirim Pandora ke Bumi. Kotak itu berisi segala macam bencana dan penderitaan yang dilepaskan ke dunia ketika dibuka.
Zeus juga memberikan hukuman lebih lanjut kepada Prometheus. Dia mengikat Prometheus di gunung dengan rantai. Setiap hari seekor elang akan datang untuk memakan hati Prometheus yang terikat.
Tapi karena Prometheus seorang Titan yang abadi, hatinya akan tumbuh kembali setiap malam. Tumbuh hati dan dipatok terus menerus, itu siksaan untuk Prometheus tanpa henti.
Meskipun Prometheus harus menderita karena perbuatannya, tapi Prometheus dipuja manusia. Ia tetap menjadi simbol kecerdasan, kecerdikan, dan pemberdayaan manusia melalui pemberian api.