Inspirasi dari Film Oppenheimer (2023): Dilema Moral Seorang Ilmuwan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Juli 2023 08:37 WIB
Oleh Denny JA
ORBITINDONESIA.COM - “Saya adalah kematian, dan perusak dunia.” Dengan sangat mendalam dan dihayati, Oppenheimer, menyatakan kutipan tersebut.
Itu momentum tanggal 16 Juli 1945. Oppenheimer baru saja menyaksikan uji coba bom atom yang pertama. Uji coba itu berhasil sangat sukses.
Tapi justru karena sukses itu, Oppenheimer bimbang. Sehebat itu daya rusak bom atom. Memang bom ini bisa menghentikan perang dunia kedua. Tapi seberapa banyak orang yang akan mati karenanya? Dan banyak dari yang mati itu nanti penduduk sipil, yang juga tak tahu-menahu tentang kebijakan perang.
Oppenheimer pun merenungkan kutipan itu. Ia memperoleh renungan itu dari studinya pada kitab suci Hindu, Bhagavad Gita.
Oppenheimer diombang-ambingkan oleh dilema moral. Salahkah ia begitu militan sebagai ilmuwan?
Salahkah Oppenheimer ingin merangkum ilmu fisika paling mutakhir untuk menjadi bom atom yang daya ledaknya sangat besar, tak pernah tertandingi dalam sejarah?
Salahkah ia mengikuti panggilan negaranya untuk menghentikan perang dunia kedua, tapi sekaligus membunuh 200 ribu orang? Salahkah Oppenheimer setelah bom meledak, ia berbalik melawan pemerintahnya sendiri, mengampanyekan anti senjata nuklir?