Bedah Buku di Cirebon: Pemikiran Denny JA tentang Agama Mendorong Pencerahan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 18 Juli 2023 09:51 WIB
Oleh Ahmad Gaus
ORBITINDONESIA.COM - Selama ini agama dilihat sebagai sesuatu yang multak, final, dan tidak dapat berubah. Maka kehidupan beragama menjadi kaku. Tidak rileks. Bahkan agama menjadi mudah ditransformasikan menjadi kekuatan konfliktual.
Gagasan Denny JA tentang agama sebagai warisan kultural milik bersama umat manusia menjungkirbalikkan paradigma tersebut. Ia membawa agama dari ruang tertutup ke ruang terbuka. Dari pemilikan komunal menjadi warisan universal. Dengan begitu agama menjadi sarana untuk mendorong pemcerahan.
Demikian benang merah yang muncul dalam diskusi dan bedah buku Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama: Sembilan Pemikiran Denny JA Soal Agama di Era Google, yang diadakan di aula Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)/ KAHMI, Cirebon, pada Senin, 17 Juli 2023.
Ahmad Gaus selaku penulis buku hadir di acara tersebut didampingi oleh kolomnis dan intelektual muda Afif Rivai sebagai pembahas.
Afif Rivai secara khusus menyorot aspek-aspek pemikiran Denny JA yang menurutnya dapat digunakan untuk mengubah pandangan orang yang terkungkung dalam ruang sempit teologi dan fikih. Teologi dan fikih itu perlu, ujarnya, tapi bukan satu-satunya cara untuk melihat agama, apalagi cara untuk beragama.
Sekarang ini toleransi dan hak asasi manusia harus menjadi cara hidup beragama. Sebab peradaban manusia yang paling mutakhir saat ini ialah ditemukannya gagasan tentang hak asasi manusia.
“Gagasan Denny JA seperti yang ditulis olah Gaus dalam buku ini sarat dengan ide-ide kebebasan dan hak asasi manusia. Itulah yang saya sebut pencerahan,” tegas mantan aktivis HMI yang berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi ini.
Dikatakan oleh Afif bahwa kita perlu meilhat agama sebagai penggerak perkembangan budaya dan peradaban manusia. Agama dan kebudayaan serta bentuknya yang tertinggi yakni peradaban senantiasa bersimbiosis mutualisme.