DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

KONDISI DARURAT: Di Papua, Hanya 36 Persen Siswa Kelas 3 SD yang Bisa Baca

image
Siswa Papua bertanya ke Presiden Jokowi soal Ibukota.

ORBITINDONESIA.COM - Jurang pendidikan antara Papua dan daerah-daerah lain memang luar biasa lebar. Sebuah survei menunjukkan, data kemampuan literasi siswa kelas 3 SD di Papua hanyalah 36 persen.

Itu artinya, sekitar 64 persen siswa kelas 3 di Papua tidak bisa membaca. Survei yang bikin sedih ini dilakukan organisasi kemanusiaan Wahana Visi Indonesia (WVI), akhir tahun 2022 lalu.

WVI meneliti siswa di empat daerah di Papua yang juga menjadi wilayah dampingan mereka. Sentani, Biak, Pegunungan Tengah dan Asmat.

Baca Juga: Hujan Kartu Merah Warnai Kemenangan Bali United atas Madura United di Pekan ke 3 BRI Liga 1

Dari empat daerah itu, Asmat menjadi kabupaten dengan siswa SD yang literasinya paling rendah, hanya 26,5 persen. Sedangkan di Biak, 40,9 persen siswa SD memiliki tingkat literasi yang baik.

Literasi yang dimaksud di sini ialah kemampuan siswa dalam membaca dan juga memahami isi bacaannya. Di Indonesia umumnya, siswa kelas 3 SD biasanya sudah mampu membaca sampai 80 kata per menit.

Tapi kalau di Asmat, Papua, umumnya mereka hanya bisa membaca 5 kata dengan benar dalam waktu 1 menit. Kondisi di sana memang memperihatinkan luar biasa.

Murid-murid Papua tidak memailiki akses bahan bacaan yang cukup. Keluarganya pun tidak suka membaca. Budaya tutur jauh lebih tinggi dibandingkan budaya menulis.

Baca Juga: Ramadhan Sananta Bawa Persis Solo Raih Kemenangan Perdana Atas Borneo FC di Pekan Ketiga BRI Liga 1

Selain itu, guru-guru di sana tak banyak yang memiliki status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebanyakan masih berstatus guru honorer bahkan sukarelawan.

Imbasnya, kualitas pengajaran di sekolah menjadi rendah, termasuk kegiatan literasi yang kurang diterapkan dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan keterampilan para siswa, WVI mengkampanyekan program 'Baca Tanpa Batas'.

Mereka juga bilang, anak-anak di Papua itu punya potensi yang luar biasa. Karena itu mereka terus menjalankan program yang membangun budaya baca sejak anak berada di tahun-tahun pertama sekolah

Apa yang dilakukan WVI ini luar biasa. Semoga perjuangan mereka membawa manfaat sebesar-besarnya bagi anak-anak Papua. Semangat terus Wahana Visi Indonesia.***

Berita Terkait