ORBITINDONESIA.COM - Manuver politik Projo, relawan yang selama ini mengaku dukung Jokowi, dan kemudian menunjukkan kecondongan untuk mendukung pencapresan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, memicu reaksi keras.

Dalam pernyataan yang beredar di media sosial baru-baru ini, Ketua Umum Ganjarian Spartan HM Guntur Romli menilai Projo berwujud "banci politik."

Projo masih memakai dan menunjukkan identitas politik Pro Jokowi, tapi sebenarnya mereka memalukan dompleng presiden dan berkhianat. Yaitu, menyembunyikan identitas politik Pro Prabowo. Ini yang disebut "banci politik," gerakan politik yang punya identitas atau kelamin politik yang ganda, tulis Guntur Romli.

Baca Juga: Didaulat Jadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum: Pecah Telur Lolos ke Senayan

Sebenarnya tidak masalah pimpinan Projo mendukung Prabowo, itu kebebasan mereka, tulis Guntur. Yang dipersoalkan mereka melakukan "banci politik." Harusnya mereka ganti "kelamin politik" dari Pro Jokowi menjadi Pro Probowo saja, agar tidak menampilkan sikap "banci politik". Tidak semua projo ikut ketua umumnya yang jadi "banci politik."

Menurut Guntur, "Banyak dari kita pendukung Jokowi, tidak hanya dari tahun 2019, tapi juga tahun 2014. Bahkan waktu Pilgub 2012, atau jauh sebelum itu sejak wali kota Solo, tapi tidak memanfaatkan nama Jokowi untuk alat tawar menawar politik dan mencari jabatan."

"Tidak seperti Ketua Projo, yang awal-awal menolak Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi tapi setelah diberi jabatan kemudian tiba-tiba bermuka dua," tambahnya.

"Kalau orang-orang Projo mau dukung Prabowo, silakan. Tapi ganti kelamin politiknya dulu. Jangan menjadi banci politik, jangan menampakkan Pro Jokowi tapi menyembunyikan dan malu-malu dukung Prabowo," ujar Guntur. ***