Universitas Strathclyde Mengaku Terkejut Mahasiswanya Jadi Korban Ledakan Kapal Selam Wisata Titanic
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 Juni 2023 07:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Remaja berusia 19 tahun bernama Suleman Dawood, salah satu dari lima korban ledakan kapal selam wisata Titanic, merupakan seorang mahasiswa di University of Strathclyde di Glasgow, Skotlandia.
Universitas tempat korban kapal selam wisata Titanic, Suleman Dawood belajar, menyampaikan belasungkawa setelah korban dinyatakan meninggal dalam ekspedisi mematikan tersebut.
University of Strathclyde di Glasgow, Skotlandia, tempat Suleman Dawood belajar mengatakan mereka "terkejut dan sangat sedih" atas kematiannya yang tragis akibat kapal selam wisata Titanic yang ditumpanginya meledak.
Baca Juga: Mantan Penumpang Berbagi Cerita Tentang Masalah Kapal Selam Wisata Titanic Selama Pelayarannya Tahun 2021
Sulaeman Dawood itu berada di kapal selam Titan bersama ayahnya Shahzada Dawood, (48 tahun), CEO OceanGate Stockton Rush, pilot Inggris Hamish Harding dan pakar Titanic Paul-Henri Nargeolet.
"Staf dan mahasiswa Strathclyde sangat terkejut dan sangat sedih atas kematian Suleman Dawood dan ayahnya dalam insiden tragis ini," kata seorang juru bicara universitas.
Suleman telah menyelesaikan tahun pertamanya di Strathclyde Business School sebelum mengunjungi Puing-puing Titanic di kapal selam Titan, yang dipimpin oleh OceanGate, pada hari Minggu, 18 Juni.
"Seluruh komunitas Universitas menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga Dawood dan semua orang yang terkena dampak kecelakaan mengerikan ini," lanjut pernyataan itu.
Suleman sebelumnya diketahui bersekolah di ACS International School Cobham di Surrey, Inggris.
Pernyataan itu muncul saat teman dan keluarga Shahzada dan Suleman Dawood memberikan penghormatan kepada mendiang ayah dan anak tersebut.
Dalam penghormatan yang mengharukan kepada pasangan itu, keluarga Dawood mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka berkabung.
mereka berkabung atas kehilangan yang tragis dengan kesedihan yang mendalam dan terus memuji ikatan erat antara ayah dan anak tersebut.
Hubungan antara pengusaha Pakistan-Inggris Shahzada dan anaknya Suleman sangat menyenangkan untuk disaksikan.
Mereka adalah pendukung terbesar satu sama lain dan menghargai hasrat yang sama untuk berpetualang dan menjelajahi semua yang ditawarkan dunia kepada mereka.
Ayah dan anak itu meninggalkan Christine (istri dan ibu dari para korban) dan Alina (putri dan saudara perempuan).
Penghormatan itu melukiskan gambaran sebuah keluarga yang saling menyayangi, sering memasak bersama dan melakukan percakapan yang sangat filosofis tentang kehidupan.
Baca Juga: Turis Asing Meningkat, Polres Pesisir Barat Lampung Siapkan Polisi Wisata
"Di pusat keluarga ini adalah Christine, yang menyatukan mereka semua seperti lem, telah mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk orang-orang luar biasa yang sangat dia cintai dan lindungi," lanjut pernyataan tersebut.
Pada hari Kamis, Azmeh Dawood, bibi Suleman, mengungkapkan kepada NBC News bahwa keponakannya melakukan perjalanan ke situs bawah air bersejarah untuk membahagiakan ayahnya.
"Saya memikirkan Suleman, yang berusia 19 tahun di sana, mungkin terengah-engah. Jujur saja, ini menyesakkan," kenang Bibi dari Suleman.
Baca Juga: Meriahkan Bulan Bung Karno, Ratusan Orang Ikuti Lomba Baca Puisi Karya Si Bung di Sumenep Jawa Timur
Menurut Azmeh, Shahzada memiliki hasrat terhadap Titanic sejak usia muda dan tidak terkejut bahwa dia telah membeli tiket untuk dirinya sendiri dan putranya untuk melakukan perjalanan dengan kapal selam OceanGate.
Karena pelayaran dijadwalkan berangkat pada Hari Ayah, Suleman dilaporkan memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan berat.
Sebelum berangkat, Suleman sempat bercerita dengan seorang kerabat bahwa dia 'tidak terlalu siap untuk itu' dan merasa 'ketakutan,' kata Azmeh.***