ORBITINDONESIA.COM - Sebagai rakyat kita harus was-was. Karena, para dokter yang bergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengancam mogok kerja.

Kenapa? Karena mereka para dokter menganggap aspirasi mereka tidak ditampung dalam RUU Kesehatan.

Para dokter mengancam mogok kalau pemerintah dan DPR masih melakukan pembahasan tentang RUU Kesehatan. Selain IDI, ada juga sejumlah organisasi profesi kesehatan yang mengancam mogok kerja.

Baca Juga: Piala Dunia U17: Dennis Wise Disebut Tangani Timnas Indonesia U17, Ada Tiga Alasan yang Menguatkannya

Ini adalah mereka Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Tapi nampaknya yang menjadi motor dan paling gigih melawan adalah IDI. Kalau dipelajari, salah satu keberatan utama mereka adalah hilangnya hak-hak istimewa IDI di dalam RUU itu.

Mereka menganggap, IDI yang selama ini sangat powerful di dunia kedokteran diabaikan begitu saja. IDI selama ini adalah organisasi tunggal para dokter di Indonesia. IDI sangat berkuasa menentukan nasib seorang dokter.

Tanpa rekomendasi dari IDI, seorang dokter yang sudah menempuh pendidikan tinggi di sekolah terbaik, tetap tidak akan bisa berpraktek di Indonesia. Peran IDI sebagai organisasi profesi yang memiliki otoritas untuk menentukan izin praktek dokter bisa dibilang cuma terjadi Indonesia.

Baca Juga: Swary Utami Dewi: Desmond J. Mahesa, si Kukuh Teguh Tak Terbantahkan

Di negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, tak ada kewenangan seperti itu. Apalagi di negara-negara maju. Masalah izin dan jaminan menjaga kompetensi dokter sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah.