DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Elza Peldi Taher tentang Mahakarya Randai II: Malin Kundang, Durhaka yang Membawa Bencana

image
Elza Peldi Taher dan istri, lukisan Denny JA dan Mahakarya Randai II tentang Malin Kundang yang durhaka pada ibunya.

Jika itu sudah tercapai seharusnya ia bersyukur karena itulah tugas yang diembannya ketika sang anak hadir di dunia ini. Apakah ia kemudian jadi anak yang berbakti atau tidak, itu tak seharusnya membuat sang ibu marah, apa lagi kemudian mengutuk anaknya jadi batu.

Cerita ini juga bertentangan dengan nature seorang ibu yang punya kasih sayang tak terbatas pada anaknya.

Cerita ini akan lebih bagus fungsi edukasinya jika sang ibu meninggalkan anaknya yang tak mau mengakuinya dengan doa agar anaknya hidup bahagia karena kasih ibu ‘sepanjang hayat’.

Baca Juga: Watak Baik Semata Tidaklah Cukup, Perlu Ada Iman

Tapi pesan moral cerita ini amat bagus, agar kita tak durhaka pada orang tua. Durhaka pada orang tua adalah durhaka pada kehidupan. Durhaka pada orang tua akan dimurkai Sang Maha Pencipta.

Durhaka adalah perbuatan yang merendahkan derajat manusia, bertentangan dengan hakikatnya ketika hadir di dunia ini. Dalam kehidupan durhaka tak hanya dalam hubungan anak terhadap orang tua.

Ada suami yang durhaka pada isteri, isteri yang durhaka pada suami, orang tua durhaka pada anak. Ini durhaka pada tingkat individual.

Tapi durhaka yang membawa bencana lebih besar dan merugikan orang banyak adalah durhaka seorang pejabat terhadap jabatannya, dengan membuat langkah kebijakan yang dibuat demi kepentingan pribadi dan kelompoknya dan memanfaatkan jabatan untuk menumpuk kekayaan.

Baca Juga: Teaser One Piece Live Action Dirilis Netflix, Siapa sajakah yang Muncul dalam Petualangan Luffy Simak di Sini

Inilah durhaka yang berbahaya karena merugikan rakyat banyak. Durhaka terhadap jabatan itulah yang kini kita rasakan ditanah air. Tiap hari ada berita pejabat korupsi dan ada orang yang memanfaatkan jabatan hanya untuk kepentingan kelompoknya saja.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait