Bagaimana Hukumnya Beribadah Karena Allah, Tetapi Juga Ada Niat niat Duniawi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 13 Juni 2023 15:05 WIB
Pertama, tujuan-tujuan tersebut juga merupakan tujuan yang mulia dan berkaitan dengan akhirat. Maka orang seperti ini memperoleh ganjaran yang ganda berdasarkan niat gandanya.
Contohnya, seseorang imam yang sengaja memperpanjang ruku’nya karena ia merasa ada makmum yang terlambat yang segera ingin ruku’ bersamanya agar memperoleh pahala raka’at.
Maka imam ini telah melakukan dua kebaikan. Al-‘Iz bin Abdis Salaam berkata, “Apakah perbuatan seorang imam yang menunggu makmum masbuq agar mendapatkan ruku’ termasuk kesyirikan?"
Baca Juga: Dosen Teknik Sipil ITB: Jalan Rusak Tidak Selalu Karena Ada Beban Berlebih
Aku katakan bahwasanya sebagian ulama menyangka perkaranya demikian. Tetapi perkaranya tidak sebagaimana yang mereka sangka.
Justru hal ini adalah bentuk mengumpulkan dua amal sholeh, karena membantu makmum untuk mendapatkan ruku’ dan ini merupakan amal sholeh tersendiri.
Lalu Al-‘Izz bin Abdis Salaam menyebutkan dalil akan hal ini, yaitu bahwasanya ada seseorang yang sholat sendirian lalu Nabi Saw berkata: ”Adakah seseorang yang bersedekah terhadap orang ini, lalu sholat berjama’ah bersamanya?" (HR Abu Dawud 574).
Lalu ada seseorang yang sholat bersama orang tersebut. Dan Nabi tidak menjadikan amalan ini sebagai suatu bentuk Riya’ atau kesyirikan.
Baca Juga: Ingin Tahu Nama Bakal Calon Gubernur Sulut, Berikut Ini Daftarnya
Dalil lain yang menunjukan hal ini adalah sabda Nabi SAW: “Sungguh aku hendak sholat dan aku ingin memperpanjang sholatku, lalu aku mendengar tangisan anak kecil, maka akupun meringankan/mempercepat sholatku khawatir memberatkan ibunya” (HR Abu Dawud no 755) .