DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Membedah Pemikiran Denny JA tentang Agama di Era Google

image
Imu Pengetahuan Mendorong Moderasi Beragama.

Menurut Gaus, puisi karangan Gunoto Saparie di atas sangat kuat dan mewakili diskursus moderasi beragama yang sekarang ini sedang ramai disuarakan.

Maka pada kesempatan itu, para pembicara secara khusus membahas isu moderasi beragama, salah satu bab di dalam buku karya Ahmad Gaus tersebut.

Dalam pembahasannya, Gunoto Ssaparie menegaskan betapa banyak aspek kehidupan yang berubah dengan cepat di era industri 4.0 saat ini, termasuk kehidupan beragama.

Lahirnya Artificial intelligence (AI), big data, chatbot, dan Internet of Things (IoT), menjadi tantangan tersendiri yang harus dijawab oleh bangsa kita.

Sains dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendorong sikap terbuka dan moderat dalam beragama. Kalau tidak, agama akan kehilangan relevansinya.

Dalam buku yang sangat menarik ini, lanjut Gunoto, Gaus menguraikan pemikiran Denny JA yang menunjukkan bagaimana kompleksitas kehidupan keagamaan berubah di era disrupsi digital.

“Data-data kuantitatif yang dikemukakan oleh Denny terjadi karena ada perubahan preferensi sumber informasi keagamaan yang tidak lagi konvensional, melainkan dari temuan sains, sehingga orang dituntut untuk bersikap terbuka terhadap berbagai sumber informasi.

Ini sekaligus mendorong orang untuk bersikap moderat dalam beragama,” ujar wartawan senior yang juga penyair puisi esai.

Data-data yang dimaksud oleh Gunoto ialah temuan-temuan survei terbaru yang dikemukakan Denny JA dalam buku yang ditulis oleh Gaus seputar indeks kebahagiaan, indeks pembangunan manusia, dan indeks persepsi korupsi.

Semua negara muslim menperlihatkan angka yang sangat buruk dalam hal kebahagiaan dan pembangunan manusia. Sebaliknya tingkat korupsi di negara-negara tersebut sangat tinggi.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait