DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Meski Ada Persaingan AS-China, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Mulai Mendekat ke China

image
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan wawancara dengan beberapa media Rusia melalui tautan video, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kiev, Ukraina pada 27 Maret 2022.(Reuters/HO-Kepresidenan Ukraina)

Selain itu, dalam upaya menjangkau Beijing, Zelenskyy telah meminta sokongan dari China, negara yang secara langsung mendanai perang di Ukraina melalui pembelian minyak besar-besaran dari Rusia. Ini versi pandangan Newsweek.

Dalam hal ini, Zelenskyy tanpa disadari mengungkap kegilaan negara-negara paling kuat di dunia, secara bersamaan mendanai kedua sisi perang.

Misalnya, ketika Amerika mengirim lebih dari 54 miliar dollar dari warga pembayar pajak AS ke Ukraina, sekutu AS di NATO telah mengirim hingga 1 miliar dollar per hari ke Rusia untuk membeli bahan energi Rusia.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Hujan Gol, Arsenal Sukses Menangi Pertandingan Lawan Leicester City

“Putin adalah seorang preman dan Zelenskyy adalah seorang otokrat yang korup. Pertempuran mereka tidak melibatkan kepentingan nasional AS yang vital,” demikian kata Newsweek.

Intervensi Presiden Joe Biden justru dianggap merugikan Amerika dan memperburuk penderitaan rakyat Ukraina, yang telah menjadi pion dalam pertempuran oligarki Laut Hitam.

Menurut Newsweek, AS harus menuntut dialog, negosiasi, dan de-eskalasi. “Jika para pihak menolak, maka inilah saatnya untuk pendekatan realisme dan pengekangan Amerika, karena ini sama sekali bukan pertarungan kita, dan Zelenskyy tentu saja bukan pejuang kita,” kata Newsweek. ***

 

Halaman:
1
2

Berita Terkait