Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 dalam Memori Orang Indonesia Modern
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 31 Mei 2023 06:52 WIB
Lantas bagaiaman mau mengenang jasa para pahlawannya jika mereka tak mengenal siapa para pahlawannya.
JASMERAH (jangan sekali-sekali melupakan sejarah) sebatas menjadi slogan aksesoris yang mempercantik ruang-ruang pidato politik. Sementara identitas bangsa rapuh dan kita hampir tidak bisa mengenal Rumah Kita Indonesia Raya ini.
Jika dalam memori kita terhapus cerita tentang Indoesia Raya, maka sejatinya kita sedang menuju masa kahancuran, bukan masa keemasan.
Di zaman Indonesia modern ini anak-anak kurang diajarkan tentang pelajaran para pahlawan, tidak diceritakan bagaimana proses perjuangan menuju Indonesia merdeka.
Apa yang mau diceritakan sementara orang tua sekarang krisis pengetahuan sejarah bangsa ini. Atau mungkin merasa tidak menarik menceritakan Bung Karno, tapi merasa menarik menceritakan artis Ki-pop BTS dari Korea.
Sepertinya tidak menarik membahas Indonesia, karena lebih menarik membahas Hollywood di Amerika, atau Mollywood di India, atau menara Eiffel di Prancis, atau gedung-gedung mewah milik para Sultan di Emirat Arab, atau Kungfu di negeri China, atau Ninja Jepang, dan mungkin saja lebih senang membahas Upin dan Ipin dari Malasyia. Sungguh ini suatu kekeliruan bangsa kita.
Orang Indonesia zaman now lebih bangga dengan kelebihan bangsa-bangsa asing, tapi lupa membanggakan kelebihan bangsa sendiri.
"Mereka tidak tahu bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang terdiri dari rangkaian kepulauan yang terbesar di dunia, yang terbentang sepanjang 5.000 kilometer, atau menutupi seluruh negeri-negeri di Eropa sejak dari pantai barat sampai ke perbatasan paling ujung di sebelah timur.
Mereka tidak tahu setelah Australia, Indonesia adalah negara keenam terluas, dengan luas daratan dua juta mil persegi.
Mereka tidak menyadari bahwa Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia, dan dua buah samudera, Pasifik dan samudera Indonesia.