DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 dalam Memori Orang Indonesia Modern

image
Yongki Angwarmmas ialah anggota tim Pusat Studi dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang.

Ungkapan Bung Karno ini mungkin bisa menggambarkan sosok Bung Karno di era Indonesia modern ini, manakala ada sebagian orang yang menjadikannya ilham, sebagiannya lagi menjadikannya perdebatan, ada juga sebagian yang memujinya, tapi ada juga sebagian orang yang megutuknya.

Orang Indonesia modern tidak secara utuh mengenal Indonesia-nya Sukarno tapi membuat pernyataan di berbagai platform media yang memang bertujuan untuk "menyingkirkan Soekarno", seperti upaya Soeharto untuk melemahkan pengaruh Bung Karno dengan agenda de-Soekarnoisasi pada masa rezim Orde Baru.

Tahun 2019 ke 2024 adalah suatu rentang waktu yang menyeramkan. Saya benar-benar merasakan suatu masa yang mengkahwatirkan. Manakala kita semakin jauh dari konsep Indonesia Merdeka yang diinginkan Bung Karno.

Politisasi agama antargolongan semakin menguat dalam kontestasi politik CAPRES dan CAWAPRES. Dan,berapa banyak cerita sejarah yang dimanipulasi demi kepentingan politik semata.

Isu radikalisme, SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), dan banyak berita hoaks merebak ke suluruh pelosok Tanah air.

Dan, dalam sekejap semua itu telah merusak pengetahuan dan cara berpikir generasi bangsa. Hal demikian sangat berdampak pada memori bangsa Indonesia di era modern ini.

Sebagai contoh mengutip dari laman web Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bahwa selama bulan November 2019, sebanyak 260 hoaks, kabar bohong, berita palsu berhasil diidentifikasi.

Total kabar hoaks yang diidentifikasi, diverifikasi, dan divalidasi oleh Kementerian Kominfo menjadi 3.901 pada periode Agustus 2018 sampai dengan November 2019". (https://www.kominfo.go.id/content/detail/23054/siaran-pers-no-217hmkominfo122019-tentang-selama-november-2019-kementerian-kominfo-identifikasi-260-hoaks-total-hoaks-sejak-agustus-2018-menjadi-3901/0/siaran_pers).

Semoga saja hal yang sama tidak terjadi pada Pemilu 2024 Indonesia yanga kita cintai ini tetap ada dan utuh sebagai sebuah bangsa merdeka.

Jujur saja kita ini telah mengusik dan mencabik-cabik jiwa dari Bung Karno. Padahal Bung Karno tidak seperti yang diberitakan wartawan-wartawan itu, tidak seperti yang dihakimi oleh beberapa tokoh agama, tidak seperti yang diklaim oleh tokoh politik kita sekarang, mereka hanya mengangkat hal-hal jelek dari Bung Karno. Imbasnya generasi sekarang banyak yang tidak mengenal para pendahulunya.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait