Seberapa Besar Pengaruh Demonstrasi Tiananmen di China Pada Gerakan Mahasiswa 1998 di Jakarta
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 23 Mei 2023 18:05 WIB
Pada saat yang sama, ada film dokumenter mengenai Tiananmen 1989. Tulisan I. Wibowo mempunyai sudut pandang yang berbeda dari film dokumenter tersebut.
Ada bahasan “mengapa demonstasi itu gagal?” (sic), dan itu dijawab “salah satunya karena demonstran Beijing menolak dukungan demonstran dari daerah-daerah lain”.
Bagi suasana miopia waktu itu, tulisan ini dirasa keras. Karena ditulis oleh seorang sinolog, yang pernah hidup di China, tulisan ini dirasa legitimate.
Baca Juga: Keaslian Pribadi: Semua Orang Bisa Berdusta
Pintu kantor I. Wibowo di STF Driyarkara dipasang plakat nama dalam tulisan Cina, kata I. Wibowo, “itu artinya, kantor ketua partai”. Karena banyak jalan-jalan di berbagai daerah di Tiongkok, amat masuk akal dia mendapat plakat itu.
Pemasangan plakat itu dimaksudkan sebagai joke, namun, juga sebagai tanda penguasaan I. Wibowo atas “sinosphere”.
Saya sempat menulis mengenai dinamika desa di Cina, berasal dari buku “Chen Village, recent history of a peasant community in Mao’s China” (1984), tulisan Richard Madsen, yang jelas membutuhkan I. Wibowo sebagai contrompller.
Tulisan ini beredar dari tangan ke tangan. Message-nya cukup jelas: jangan songong.
Apakah itu kemudian terhubung dengan hasil-hasil dari gerakan mahasiswa 1998, who knows. Tapi setidaknya, tulisan itu menjadi kontrol efektif terhadap potensi konflik tak jelas.