Salah Kaprah Penyebutan Istilah Habib di Medsos, Istilah Habib Sudah Mengalami Degradasi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 23 Mei 2023 10:10 WIB
Antara lain Hadits Kisa’ (selimut): Dari Ummu Salamah yang berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW meletakkan kain Kisa’ di atas kepala Ali, Hasan, Husain dan Fathimah sambil berkata, ‘Ya Allah! Mereka inilah Ahlulbaitku. Ya Allah! Hilangkanlah dari mereka segala kenajisan dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya’.
Maka Ummu Salamah bertanya, ‘Bukankah aku termasuk di antara mereka juga?’
Nabi saw menjawab, ‘Engkau berada di atas jalan kebenaran.”‘
Dari sini kata Ahlulbait dipastikan sebagai sebutan untuk Nabi Saw., Ali bin Abi Thalib, Fatimah serta kedua putranya, Hasan dan Husain. (Hr Ahmad).
Dzurriyah/Keturunan Nabi kerap disebut “Dzurriyah Rasul”. Kata dzurriyah berasal dari dzarrah yang bisa berarti “benih” atau “benda sangat kecil”.
Baca Juga: Delapan Butir Maklumat Kebangsaan, Ekspresi Keprihatinan yang Diserukan Para Aktivis 1998
Dzurriyah berarti benih manusia alias keturunan. Kata ini mengandung makna general yang meliputi setiap orang yang lahir dari keturunan Nabi.
Secara primer, kata dzurriyah bersifat netral tidak memuat makna penghormatan karena bisa digunakan untuk setiap keturunan. Dalam al Qur’an kata dzurriyah digunakan dalam banyak ayat.
Syarief sebutan umum di kalangan bangsa Arab muslim untuk keturunan dari Sayyidina Hasan. Dan Habib adalah sayyid yang dalam kapasitas ilmu yang waskita. Bisa mengayomi umat, bisa menjadi panutan dalam adab, akhlak, dan ilmu.
Tidak serta merta jika dia Sayyid itu habib. Sebab seorang sayyid mesti dalam kapasitas waskita baik ilmu maupun akhlak. Tidak gampang dan murah menyebut habib. Hanya berdasar praduga dia itu dzuriat. Mesti ada pencatatan dari Rabitah Alawiyah semacan "capil" nya untuk para dzuriat.