DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Anton DH Nugrahanto: Senjakala Surya Paloh

image
Ketum Nasdem Surya Paloh /Tangkapan layar : @surya Paloh.id

Setelah ia berhasil membangun bisnis dan karir politik lewat Golkar di Medan, ia berpindah ke Jakarta. Pusat kota yang jadi indikator keberhasilan seseorang pada waktu itu. Di Jakarta inilah dia melihat bahwa masa depan Suharto, penguasa Orde Baru saat itu sangat bergantung pada arah media.

Tahun itu 1986, di mana masyarakat mulai bosan terhadap Suharto. Di satu sisi yang menarik keuntungan dengan berlawanan Suharto karena itulah yang disukai masyarakat. Tapi di sisi lain dia menggantungkan keamanan dan bisnisnya pada lingkaran Suharto. Praktis Surya Paloh berdiri di dua kaki.

Di bawah kemampuan membaca zaman inilah, Surya Paloh di tahun 1986 mendirikan harian Prioritas, yang merupakan milestone perjalanan bisnisnya terpenting.

Baca Juga: Daftar Aktivis 1998 yang Akan Hadiri Maklumat Kebangsaan, Sabtu 20 Mei di Hotel Sultan

Di sini Surya Paloh membuat berbeda dengan harian lainnya, mulai dari layout-nya yang berwarna, tulisan-tulisannya yang menarik, terutama dari kolom opini yang isinya kerap menyentil pemerintah.

Inilah yang kemudian membuat Harmoko gerah. Tak lama setelah berdiri di tahun 1987 harian Prioritas pun dibredel. Tapi Surya Paloh memenangkan bisnisnya. Dalam waktu singkat dia bisa mencapai 100 ribu eksemplar dan dia tak kekurangan investor untuk membangun harian baru.

Karena kemampuan Surya Paloh menempatkan Harmoko sebagai public enemy dan itu disukai masyarakat. Tapi di sisi lain, Surya Paloh menjadi pendukung Orde Baru dengan Golkar-nya.

Di sini terlihat sekali naluri dasar Surya Paloh tak ingin jauh-jauh dari kekuasaan. Setelah harian Prioritas dibredel Harmoko, Surya Paloh mendirikan bisnis bernama “Media Indonesia” yang kelak akan merajai bisnis media di jaman reformasi.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Ada Kesamaan Tantangan Antara Visi Jayapura Emas 2030 dan Indonesia Emas 2045

Di tahun 1998, kekuasaan Suharto jatuh. Tapi tidak bagi Surya Paloh, dia merapat ke penguasa baru. Justru setelah kejatuhan Suharto inilah, titik penting Surya Paloh membangun kerajaan media besar.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait