Di Jakarta Johnny G Plate Dijebloskan ke Tahanan, di Labuanbatu Sumatra Utara Presiden Jokowi Cek Jalan Rusak
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 17 Mei 2023 13:19 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Ketika Johnny G Plate ditetapkan menjadi tersangka lalu dijeloskan ke tahanan oleh Kejaksaan Agung, di tempat lain Presiden Jokowi sedang meninjau jalan rusak di Kabupaten Labuanbatu Utara, Sumatra Utara, Rabu 17 Mei 2023.
Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informasi yang juga Sekjen Partai Nasdem ditetapkan menjadi tersangka dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 sampai dengan 2022.
Hasil pemeriksaan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI yang menyebut proyek Johnny G Plate tersebut menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp8,32 triliun.
Dengan tangan diborgol, Johnny G. Plate berwajah lesu digiring menuju mobil tahanan disaksikan banyak orang.
Di tempat lain, Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, meninjau jalan rusak di Kabupaten Labuanbatu.
Jokowi menyatakan pemerintah akan segera memperbaiki jalan-jalan rusak di Sumatra Utara.
“Ini yang segera kita (pemerintah) perbaiki, nanti akan dimulai perbaikan di lapangannya paling lambat Juli,” kata Jokowi dalam keterangannya, sebagaimana disaksikan melalui tayangan video dari Jakarta, Rabu.
Jokowi mendapatkan laporan jalan nasional di Sumatra Utara memiliki total panjang sekitar 2.600 kilometer, dengan 260 kilometer di antaranya rusak.
Sedangkan jalan provinsi memiliki total panjang 3.005 kilometer, dengan 340 kilometer di antaranya rusak.
Sedangkan untuk jalan kabupaten, dari total panjang 33.000 kilometer, sepanjang 13.000 kilometer di antaranya rusak, salah satunya di Labuanbatu Utara yang hari ini ditinjau Presiden.
“Ini ada 13 kilometer, kemudian yang menuju ke Tanjung Leidong itu ada 17 kilometer dengan keadaan yang kurang lebih sama seperti ini,” ujarnya.
Presiden mengatakan pengerjaan perbaikan semua jalan rusak yang ada di Sumatra Utara akan dibagi kepada pemerintah pusat untuk jalan nasional, kepada gubernur untuk jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota oleh bupati.
Namun akan ada pula perbaikan jalan provinsi dan kabupaten/kota yang pengerjaannya diambil alih pemerintah pusat, jika gubernur dan bupati tidak memiliki kemampuan.
“Ada yang diambil alih oleh pusat yang kira-kira provinsi, kabupaten atau kota tidak memiliki kemampuan,” terangnya.
Jokowi mengatakan perbaikan memerlukan waktu karena jalan rusak di sumatra utara cukup banyak.
“Dan tidak hanya di Sumatra Utara. Jangan berpikir hanya di Sumatra Utara, di provinsi yang lain kurang dan lebih mirip-mirip,” kata dia.
Presiden sendiri mengaku memperoleh laporan jalan rusak dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta laporan dari masyarakat melalui media sosial.
Berdasarkan pantauan dari tayangan video, saat peninjauan jalan rusak Presiden berhenti dan turun dari mobil untuk melihat langsung kerusakan jalan dan kemudian memberikan keterangan pers pada awak media.
Kondisi jalan rusak yang ditinjau Presiden tampak berupa tanah berpasir dengan lubang dan genangan cukup besar di beberapa titik.
Kendaraan jenis SUV yang ditumpangi Presiden harus berjalan pelan saat melalui genangan. ***