Tito Gatsu: Perebutan Dinasti Oligarki Elite Politik dan Akal Akalan Orde Baru
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 16 Mei 2023 16:06 WIB
Konflik politik pada akhir 1950-an mengganggu karier Sumitro, tetapi ia bangkit kembali pada 1960-an di bawah presiden Suharto.
Baca Juga: SEA Games 2023: Kalahkan Malaysia, Rehan dan Lisa Raih Emas Bulu Tangkis
Perkawinan putra Sumitro, Prabowo Subianto, dengan Siti Hediati Hariyadi, putri Presiden, mempererat persatuan antara kedua keluarga dan membuka masa depan cerah bagi menantu Presiden, yang saat itu sedang membuat karier yang sukses di ketentaraan.
Orang-orang berbisik bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi Presiden berikutnya.
Pada pertengahan 1990-an saya mengunjungi seorang teman di Jakarta yang merupakan mantan juara pencak silat Indonesia.
Prabowo kini menjadi petinggi TNI yang diduga terlibat pelanggaran HAM di Timor Timur dan Papua. Teman saya bercerita bahwa dia diundang oleh Prabowo untuk menjadi bagian dari rombongan orang kuatnya.
Ketika teman saya berkunjung ke rumah Probowo, dia sedang memberi makan seekor ular besar yang dia pelihara di sebuah terarium di ruang tamunya.
Baca Juga: Tim Butler Bowdon: Rahasia Kesuksesan Para Miliarder
‘’Kamu tahu Henk, orang biasa menonton televisi tetapi Prabowo melempar tikus hidup ke dalam terarium dan mengatakan dia sangat suka melihat bagaimana mereka ditelan.’’
Dua tahun kemudian, Mei 1998, Soeharto lengser, karir militer Prabowo berakhir, dan pernikahannya kandas. Di sudut gelap sebuah restoran Italia di Menteng Jakarta, tersembunyi di balik kacamata hitam, Sumitro Djojohadikusumo yang ringkih duduk merokok.
Di sana dia bertemu dengan salah satu mantan asistennya, yang sekarang menjadi ekonom terkemuka.
Mimpi kepresidenan keluarga Sumitro (dulu disebut “Kennedy Indonesia”) hancur lebur. “Kami telah kehilangan segalanya”, kata Sumitro.