Inggris Mengonfirmasi Memasok Rudal Jarak Jauh Storm Shadow ke Ukraina
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 13 Mei 2023 07:40 WIB
Prigozhin pada 9 Mei mengatakan, beberapa kilometer dari wilayah garis depan telah hilang. Dia memperkirakan, pasukannya bisa menderita hingga 500 orang tewas.
Dia juga mengulangi klaimnya bahwa pasukannya kekurangan amunisi dan dia menyerang komandan Rusia, menuduh mereka tidak kompeten.
"Tentara kami melarikan diri. Brigade ke-72 (membuat marah) 3 kilometer persegi pagi ini, di mana saya kehilangan sekitar 500 orang," kata Prigozhin dalam video tersebut.
Prigozhin pada 11 Mei mengatakan, situasi di sayap dekat Bakhmut sedang berlangsung sejalan dengan "skenario terburuk dari semua yang diharapkan." Ia menegaskan bahwa serangan balasan Ukraina sudah berlangsung.
Di daerah Bakhmut, dia mengatakan angkatan bersenjata Ukraina "menghantam sayap kami dan, sayangnya, di beberapa tempat mereka berhasil."
Prigozhin mengeluh bahwa wilayah yang direbut selama berbulan-bulan "dibuang" oleh mereka yang seharusnya menjaga sayap. Dalam pandangannya, tanggung jawab ini ada di tangan pasukan reguler Rusia.
Komandan darat Ukraina yang mengawasi pertempuran 10 bulan untuk Bakhmut mengklaim bahwa pasukan Rusia terpaksa mundur.
"Kami secara efektif melakukan serangan balik," kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskiy dalam sebuah posting di Telegram. "Di beberapa bagian depan, musuh tidak dapat menahan tekanan dari para pembela Ukraina dan harus mundur hingga 2 kilometer."
Baca Juga: MotoGP Prancis: Jack Miller Menjadi yang Tercepat di Latihan Bebas Pertama