DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bahayanya Mengendarai Mobil Otomatis vs Mobil Manual

image
Mercedes Benz S600 Guard, ilustrasi mobil otomatis bukan mobil manual.

1) Mobil yang jatuh dari parkiran lantai 8 di sebuah gedung di Jln. Gatot Subroto, Jakarta.
2) Mobil yang dkendarai ibu guru TK yang bergerak mundur menabrak belasan anak-anak di Medan.
3) Mobil nyaris jatuh dari parkiran atas sebuah mall di Bekasi
4) dll.

Dua foto berikut menunjukkan perbedaan visual antara tipikal transmisi MO dan MM keluaran 2017. Contoh tipikal saya sebutkan karena MO yang sudah ada sejak tahun 1960-an ini punya berbagai versi persnellingnya.

Baca Juga: Jarang Tampil di Televisi, Sule Disebut Tidak Laku, Ini Jawaban Eks Nathalie Holscher

Ada 5 posisi tuas persnelling pada MO. Urut dari depan :P (parkir) ---R (mundur)---N (netral)---D (jalan)---S (semi manual). Perpindahannya mundur berjenjang seperti tangga.

Camkan benar-benar urutannya. Kalau terbalik berbahaya! Bisa jadi maunya diam tapi nyatanya maju atau mundur, dan sebagainya.

Sementara untuk MM kode perpindahan gigi tertulis pd gagang (pegangan) tuas persnelling di kiri bodi pengemudi dengan urutan 1---2---3---4----5---R (mundur).

Perpindahan giginya bolak balik zigzag kiri ke kanan. Tidak ada N dan P tapi N bisa dilakukan dengan menempatkan tuas persnellingnya ke bagian garis memanjang di tengah.

Baca Juga: Aneh Tapi Ini Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi Tidak Tahu Nama Jalan yang Rusak ketika Ditanya Jokowi

Selain itu, pada MO tidak ada pedal kopling sehingga kaki kiri menganggur. Dua pedal yang tersisa adalah untuk gas dan rem yang harus dioperasikan dengan telapak kaki kanan secara bergantian.

Secara umum, bagi yang terbiasa dengan MM, mengendarai MO lebih mudah salah karena terkait 2 hal: (1) Salah urutan tuas persnelling, (2) Hanya melibatkan tangan dan kaki kanan (2 alat saja). Tidak seperti pada MM yang melibatkan koordinasi antara kedua tangan dan kedua kaki (4 alat).

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait