Buta Sejarah Bima Yudho Saputro, dan Kegagalan Kurikulum Pendidikan Nasional
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 05 Mei 2023 21:15 WIB
Pengaruh media sosial dan teknologi: Pengaruh media sosial dan teknologi seringkali telah mengalihkan perhatian siswa dari belajar sejarah.
Ketergantungan pada teknologi dan media sosial menyebabkan banyak siswa kurang memperhatikan pembelajaran dan informasi tentang sejarah, malah menjadi banyak melihat pada budaya pop sehari-hari karena kurangnya wawasan dalam pembelajaran.
Sehingga dengan demikian diperlukan upaya yang komprehensif dari pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan masyarakat untuk mengatasi kegagalan kurikulum pendidikan di Indonesia.
Hal ini meliputi peningkatan kualitas guru, pembenahan infrastruktur, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan pendidikan, serta penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.
Sedangkan perihal etika yang sering disebut sebagai budi pekerti yang pada kurikulum tahun 1994 dihapuskan, dan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter dan pembelajaran moral di kalangan masyarakat dan dunia pendidikan, maka pada kurikulum 2013 pelajaran budi pekerti kembali dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional Indonesia.
Pada kurikulum 2013 ini, pelajaran budi pekerti diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lainnya seperti Pendidikan Agama dan Etika, PKn, serta mata pelajaran lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembelajaran karakter dan moral menjadi bagian penting dari pendidikan nasional. Yang tentu bertujuan sebagai landasan dasar pembangunan Karakter Bangsa untuk kemabali menjadi salah satu pokok tujuan kurikulum pendidikan nasional.
Karakter bangsa yang kuat tentunya juga akan semakin memperkokoh tingkat kebersamaan dan persatuan Indonesia dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. ***