Percakapan Bung Karno dan Presiden Yugoslavia Tito Tentang Nasib Bangsa Sesudah Mereka Meninggal
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 04 Mei 2023 10:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Bung Karno pernah bertanya kepada Presiden Yugoslavia, Josef Broz Tito, kurang lebih sebagai berikut: "Tuan Tito, jika anda meninggal nanti, bagaimana nasib bangsa Anda?"
Dengan bangga, Tito berkata pada Bung Karno, "Aku memiliki tentara-tentara yang berani dan tangguh untuk melindungi bangsa kami."
Setelah menjawab pertanyaan ini, Tito ternyata gantian bertanya ke Bung Karno, "Lalu bagaimana dengan negara Anda, sahabatku?"
Baca Juga: Kementerian Urusan Islam Arab Saudi Luncurkan Pameran Al Quran di Brasil
Dengan tenang Bung Karno berkata, "Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah way of life, yaitu Pancasila."
Menurut para ahli sejarah di Serbia, di antara Indonesia dan Yugoslavia, yang paling berkemungkinan pecah atau mengalami disintegrasi seharusnya Indonesia.
Alasannya, Yugoslavia lebih beruntung dibandingkan Indonesia, karena wilayahnya tidak terpisah-pisah dan tidak beretnis sebanyak Indonesia.
Namun, pada akhirnya, bangsa Yugoslavia pecah menjadi 7 (tujuh) negara-negara kecil seperti Serbia, Kroasia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, Kosovo dan Makedonia.
Baca Juga: Webinar Satupena Akan Diskusikan Pentingnya Kanon Literasi Bagi Bangsa
Ternyata, menurut mereka, bangsa Indonesia lebih beruntung karena memiliki pegangan hidup Pancasila yang menyatukan penduduknya yang terdiri atas berbagai suku/golongan dan memeluk berbagai agama dan kepercayaan.
"Aku tidak mengatakan aku yang menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah," ujar Bung Karno.
Jika kamu kehilangan uang, kamu bisa mencarinya lagi esok. Tapi kalau kamu kehilangan negerimu, kamu tak bisa mencarinya lagi. Kehilangan negrimu, kehilangan Tanah Airmu, sama saja dengan kehilangan dirimu sendiri.
Sebab napasmu ada di sana, darahmu ada di sana, keringatmu ada di sana. Sejarahmu ada di sana. Maka jagalah negerimu Indonesia. Pilih Presiden yang Pancasilais dan nasionalis. Merdeka! ***