PilPres 2024 dan Barisan Sakit Hati
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 25 April 2023 19:50 WIB
Hal ini menunjukkan betapa Prabowo tidak punya kemampuan eksekusi strategis. Dia pakar dalam orasi pemberi semangat, wawasannya luas dari hasil membaca. Namun saat eksekusi tampak nol besar.
Pandangan seperti masa Orde Baru di mana saat Presiden bertitah maka semua bisa jalan walau tanpa persiapan administratif sepertinya masih dia pegang.
Belum lagi baru-baru ini kita tahu bahwa Presiden kecewa karena belanja K/L masih dikuasai impor dan salah satunya dari Kemhan untuk hal-hal yang sebenarnya bisa dibuat di dalam negeri seperti seragam TNI, sepatu dan lainnya.
Belum lagi juga bagaimana Prabowo tidak bersikap tegas di saat masalah terkait Ketahanan Negara menjadi sorotan.
Apakah ada statemen tegasnya terkait masalah Israel di U20? Atau saat ada sandera di Papua oleh KKB? Atau saat ada beberapa bidan di Papua dilecehkan dan dibunuh?
Apalagi tidak adanya sikap tegas Prabowo terhadap anggota Gerindra yang masih nyinyir terhadap pemerintah sementara Gerindra sudah jadi bagian dari Pemerintah dan bukan oposisi?
Belum lagi rekam jejak 2014 dan 2019 di mana pada 2019 hampir terjadi kerusuhan besar saat ada penggalangan massa untuk menyerang KPU BAWASLU sampai jatuh korban jiwa akibat tembakan sniper gelap (kita sama sama tahu akhirnya di persidangan siapa pemasok senjata tersebut dan dari kubu mana) yang mana kaum radikal menjadi sekondan Prabowo saat itu?
Baca Juga: Profil Lengkap dan Perjalanan Karir Aktor Sinetron Iqbal Pakula yang Meninggal Karena Gagal Napas
Hal hal semacam ini apakah dengan mudah dilupakan? Dan karena sakit hati pada ucapan Ganjar lantas dukungan dialihkan? Berhentilah menjadi pendukung yang gampang sakit hati.