Dr HM Amir Uskara: Idul Fitri dalam Perspektif Ekonomi dan Keadilan Sosial
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 22 April 2023 00:33 WIB
Lalu Muhammad men-drivenya sesuai wahyu Allah. Semua pasal dan ayat tentang pembangunan umat tersebut tercatat dalam Piagam Madinah.
Muhammad sendiri adalah pribadi yang ramah dan berpikir kosmopolit. Muhammad tidak melihat manusia berdasarkan agamanya. Tapi berdasarkan akhlaknya.
Ini terjadi karena Islam yang dibawa Muhammad adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Yaitu akhlak yang berbasis pada ketaatan dan keikhlasan untuk menyembah hanya kepada Allah Yang Maha Pengasih Penyayang. Itulah Islam hakiki.
Itulah prinsip dasar Islam. Seperti disebutkan Qur'an, prinsip dasar Islam adalah Muhammad diutus Allah untuk memperbaiki akhlak manusia. Diksi "memperbaiki akhlak manusia" dalam Qur'an itu perlu ditulis dengan huruf tebal.
Sebabnya, semua jenis arogansi, intoleransi, merasa paling benar, dan mengaku memegang kunci sorga berasal dari pengingkaran terhadap diksi prinsip Kerasulan Muhammad tersebut.
Di samping itu, Allah menyatakan sengaja menciptakan berbagai macam agama. Kalau mau, Allah bisa menciptakan satu agama saja. Tapi hal itu tak dilakukanNYA.
Secara obyektif, jika Tuhan menciptakan hanya satu agama, tak ada pembanding untuk melihat mana komunitas agama yang paling baik akhlaknya.
Muhammad berhasil membangun Chiefdom Madinah dengan prinsip akhlak, keadilan, kesejahteraan, dan persamaan hak asasi tadi. Jadi, jangan heran kalau di antara tentara Chiefdom Madinah yang ikut memerangi "musuh Islam" adalah orang Yahudi.
Baca Juga: Kader Banteng Kota Solo Mendadak Berambut Putih: Ganjar Pranowo Menang Total