DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Membandingkan Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah dengan Khilafah Tahririyah yang Didukung HTI

image
PNIB menolak pawai bendera Khilafah HTI dan mendesak pemerintah menindak tegas HTI.

Khilafah Tahririyah tidak pernah disebut di dalam al-Qur’an, hadits Nabi saw, ijma sahabat dan aqwal ulama.

Tidak ada indikasi dari makna hadits-hadits tentang bisyarah nubuwwah yang menunjuk kepada Khilafah Tahririyah. Khilafah Tahririyah ini ide baru, tidak ada di zaman Nabi saw, sahabat dan salafus shalih.

Berbeda dengan khilafah ‘ala minhajin nubuwwah, Khilafah Tahririyah berdiri tanpa melalui proses pemilihan khalifah secara jujur, adil, terbuka dalam satu proses musyawarah.

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Tambah 3 Pemain, Bali United Telah Lepas 7 Pemain

Khilafah Tahririyah tegak setelah terjadi kudeta oleh dewan jenderal yang sudah dikader oleh Hizbut Tahrir melalui Lajnah Thalabun Nushrah.

Kemudian kekuasaan itu diserahkan kepada Amir Hizbut Tahrir. Lalu, umat diarahkan, diminta dan dipaksakan agar membai’at Amir Hizbut Tahrir menjadi Khalifah kaum muslimin.

Metode ini telah menghilangkan proses musyawarah (pemilihan). Tidak terjadi penyerahan mandat dari umat kepada calon Khalifah secara sukarela.

Hizbut Tahrir secara sepihak menetapkan Amir mereka sebagai Khalifah kemudian meminta umat membai’atnya di bawah bayang-bayang todongan senjata dari pasukan yang dipegang masing-masing jenderal anggota dewan jenderal.

Baca Juga: TEGA, Bukannya Tanggung Jawab, JK Malah Sebut Denise Chariesta Lebih Pantas Jadi Pelakor Daripada Jadi Ibu

Skenario Hizbut Tahrir ini persis yang skenario yang dilakukan Mu’awiyah ketika meminta bai’at kepada umat atas ke-Khalifah-an anaknya, Yazid yang menjadi tonggak berdirinya khilafah Umayyah.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait