DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Diskusi Pemikiran Denny JA tentang Agama di Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

image
Peserta Diskusi du UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kalau perlu, semua orang di dunia ini berpindah ke agamanya. Karena agamanya adalah jalan keselamatan. Sedangkan yang lain adalah kesesatan.

Klaim keselamatan ini sekarang menjadi salah satu penghalang bagi umat agama untuk saling berinteraksi. Bahkan telah muncul kecenderungan bahwa agama mulai dipandang sebagai pemicu konflik dan permusuhan sosial.

Dalam beberapa dasawarsa terakhir, di mana ada kekerasan, perang, dan terorisme, maka di balik itu ada agama yang berperan menyulut apinya. Inilah yang membuat masyarakat modern menjadi skeptis terhadap agama.

Berdasarkan itu, Gaus menyambut baik gagasan Denny JA untuk memperlakukan agama yang berjumlah 4300 itu sebagai warisan kultural milik bersama umat manusia, karena itu akan menambah kekayaan dan khazanah spiritual.

Ini merupakan antitesa terhadap pandangan skeptis para sarjana bahwa cepat atau lambat agama akan ditinggalkan oleh masyarakat modern, dan hanya akan dianggap sebagai dongeng masa silam.

Gagasan terpenting Denny JA yang patut disambut baik, tambah Gaus, adalah bahwa agama merupakan dokumen peradaban yang mesti dihargai.

 

Bahkan mereka yang tidak lagi percaya pada agama, termasuk kelompok ateis, masih dapat menikmati agama sebagai kekayaan kultural, sebagaimana mereka menikmati sastra dan kekayaan adat istiadat yang berbeda-beda.

“Jadi persoalan manusia dan masyarakat modern bukanlah hidup dengan agama atau tanpa agama, melainkan mengubah persepsi terhadap agama dari dogma menjadi budaya, dari doktrin menjadi peradaban.

Dengan begitu penduduk bumi akan memiliki masa depan yang lebih baik dengan saling menghargai khazanah bersama umat manusia,” tandasnya.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait