Dedolarisasi untuk Keseimbangan Ekonomi dan Politik Global
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 18 April 2023 04:24 WIB
Ke depan, peran BRICS akan makin besar karena adanya China dan India -- dua negara raksasa dengan penduduk di atas satu milyar (China 1,412 miliar dan India 1,408 milyar) -- yang secara niscaya akan menjadi pasar besar dalam perdagangan internasional.
Melihat kekuatan global ekonomi BRICS dan motifnya yang jelas untuk mengurangi ketergantungan pada USD, hal tersebut dipandang positif terhadap kemandirian suatu negara.
Sejarah mencatat, banyak negara yang tak disukai Barat (karena perbedaan visi politik) dihancurkan ekonominya dengan "senjata dolar". Salah satunya Indonesia di tahun 1998. Sekarang, seperti dinyatakan Presiden Joko Widodo, dunia harus punya mata uang global alternatif selain USD.
Ini penting untuk mengelola keseimbangan ekonomi dan politik internasional. Memperkecil hegemoni dolar di kancah ekonomi global, ujar Presiden Lula da Silva, adalah sebuah upaya untuk menegakkan kedaulatan dan keadilan negara-negara di seluruh dunia.***