Solidaritas Pemain Sepak Bola Palestina untuk Indonesia: Kami Salut kepada Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 14 April 2023 15:17 WIB
Baru minggu lalu, pasukan Israel menggerebek Stadion Internasional Faisal Al Husseini di dekat Yerusalem. Serangan Israel itu memaksa pembatalan Piala Abu Ammar.
Ini bukanlah kali pertama serangan terjadi. Faktanya, stadion yang sama ini dan stadion lainnya terus menerus digerebek oleh pasukan Israel. Salah satu penggerebekan itu bahkan menargetkan sesi latihan tim anak-anak.
Serangan terhadap olahraga dan atlet Palestina inilah yang dilindungi FIFA, caranya dengan melindungi apartheid Israel dari pertanggungjawaban kejahatan agresi.
Demonstrasi rakyat Indonesia dan penolakan terhadap tim apartheid Israel secara langsung menentang semua ketidakadilan dan kemunafikan itu.
Semua orang memiliki hak untuk menolak menggunakan stadion negara mereka untuk kejahatan 'sportwashing' terhadap atlet yang tidak bersalah.
Orang-orang juga memiliki hak untuk menolak menormalisasi rezim Israel, yang dikenal dengan Islamofobia terbuka, kekerasan kolonial, dan kebrutalan apartheid.
Semua ini diwujudkan selama dua malam terakhir ketika pasukan tentara Israel apartheid menyerbu Masjid Al Aqsa selama bulan suci Ramadan, memukuli dan mencekik warga Palestina yang sedang menjalankan ibadah
Ratusan orang terluka sementara pasukan Israel mencegah petugas medis merawat para korban.
Pasukan Israel juga menahan sekitar 500 warga Palestina. Sebagian besar tahanan telah dibebaskan dengan imbalan larangan memasuki Masjid Al Aqsa.
Untuk mengakhiri kejahatan Israel dan kemunafikan badan olahraga internasional, kita perlu berdiri teguh bersama; terutama hari ini ketika orang Palestina menghadapi pemerintah Israel paling kanan, rasis dan fundamentalis yang pernah ada, meningkatkan rezim penjajahan-kolonialisme, pendudukan militer dan apartheid Israel.