Harga Bahan Bakar Naik 52 Persen, Aksi Protes Meledak di Bangladesh
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 09 Agustus 2022 11:12 WIB
Menurut kementerian, kenaikan harga BBM memang tidak bisa dihindari mengingat kondisi pasar global saat ini.
Itu juga menunjukkan bahwa Bangladesh Petroleum Corporation yang dikelola negara telah kehilangan lebih dari 8 miliar taka dari penjualan minyak dalam enam bulan menjelang Juli.
"Harga baru sepertinya tidak bisa ditoleransi semua orang. Tapi kami tidak punya pilihan lain. Masyarakat harus bersabar," kata Menteri Tenaga Listrik, Energi, dan Sumber Daya Mineral, Nasrul Hamid kepada wartawan.
Baca Juga: Cuit Soal Brigadir J, Menko Polhukam Mahfud MD Optimis Polri dapat Ungkap Pelaku
Dia mengatakan harga akan disesuaikan jika harga global turun.
"Itu perlu tapi saya tidak pernah membayangkan kenaikan drastis seperti itu. Saya tidak tahu apakah pemerintah memenuhi prasyarat untuk memiliki pinjaman IMF," kata seorang pejabat pemerintah.
Oposisi utama Sekjen Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), Mirza Fakhrul Islam Alamgir, menyebut tindakan pemerintah "menggosok luka" dan mengklaim itu akan berdampak buruk pada perekonomian.
Tingkat inflasi di Banglades telah di atas 6 persen selama sembilan bulan berturut-turut, mencapai 7,48 persen pada Juli 2022.
Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Bantu Warga Palestina yang Jadi Korban Serangan Brutal Israel
Ini mempersulit keluarga miskin untuk menutupi pengeluaran sehari-hari mereka dan meningkatkan kemungkinan pergolakan sipil.