Bahai Bukan Islam, Tetapi Mengakui Muhammad, Yesus, Musa, Ibrahim, Buddha Sebagai Rasul
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 26 Maret 2023 07:05 WIB
Ia tempat yang aman untuk perenungan yang dalam tentang spiritualitas dan kehidupan masyarakat. Laki dan perempuan, muda mudi dan anak anak adalah setara di dalam MA.
Universalitas dan Integralitas MA terlihat dari struktur bangunannya yang bersegi sembilan. Rumah ibadah ini memiliki arsitektur bertema Ketunggalan -- dengan sembilan sisi dan sebuah kubah di tengah.
Tak ada khotbah dan ritus di MA. Semua penganut agama boleh berdiam di sana. Tiap tahun jutaan manusia dari semua agama di seluruh dunia mengunjungi MA untuk berdoa, berzikir dalam hati, dan bermeditasi.
Baca Juga: Renungan Ramadan: Biarpun Beragama Kristen, Aku Ikut Puasa Ramadan
Saat ini MA tingkat dunia telah berdiri di New Delhi India, Frankfurt Jerman, Panama City, Sydney Australia, Illinois AS, Chili, dan Kampala (Uganda)
Ibadah bagi agama Baha'i bukan hanya ritus seperti salat dan puasa. Tapi juga kerja untuk perbaikan sosial, kemanusiaan, dan ilmu pengetahuan. Ketiga ibadah terakhir ini, sama nilainya di mata Rasul Bahaullah ketimbang ibadah ritual tadi.
Terkait dengan MA, Abdul Baha, putra Bahaullah, berharap: "Semoga umat manusia dapat menemukan satu tempat untuk berkumpul bersama dan semoga proklamasi kesatuan umat manusia memancar dari istana suci-Nya yang terbuka." ***