Ketika Artificial Intelligence Membantu Pelukis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 01 Maret 2023 08:13 WIB
“Spiritualitas dalam berkarya Denny JA tidak terlepas dari pengaruh berbagai karya maestro dunia di era impresionis seperti Van Gogh, Monet, dan para maestro dunia lainnya,” sambung Iswandi.
Menurut Iswandi. perjalanan batin yang dirasakan oleh Denny JA saat menikmati karya para maestro dunia tersebut ternyata memberikan pengaruh besar dalam proses kreatifnya.
“Pada pameran Lintas Masa ini, Denny JA mencoba membawa kita menyusuri perjalanan kontemplatif ke dalam ruang batin dengan menghadirkan atmosfer dari lukisan-lukisan impresionis para maestro dunia lewat sentuhan teknologi artificial intelligence,” paparnya.
Lebih lanjut ia menilai bahwa lingkup seni rupa berbasis AI menjadi fenomena baru dalam perkembangan senirupa modern saat ini, tentu sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut.
Pasalnya, teknologi digital membuat batasan pada klasifikasi seni menjadi semakin baur. Seperti halnya ketika awal berkembangnya seni fotografi, keterlibatan AI dalam dalam dunia seni menimbulkan berbagai pertanyaan dan melahirkan diskursus panjang.
Di satu sisi, khususnya para pelaku seni rupa mempertanyakan apakah karya yang dihasilkan AI merupakan karya seni. Pertanyaan ini tentunya berdasarkan bahwa karya seni dibuat dengan jiwa dan emosi pekaryanya, hal yang tidak bisa digantikan oleh mesin.
Senada dengan pendapat ini, sebagian orang menganggap bahwa seni tidak selalu bergantung pada apa yang didapatkan oleh audiens ketika mengapresiasinya.
“Sisi lainnya berpendapat bahwa AI hanyalah sebagai media atau alat yang dimanfaatkan oleh seniman dalam menuangkan berbagai ide dan gagasan. Dan hasil karya yang di buat dengan media AI tetap memiliki emosi dan jiwa berdasarkan si pembuatnya,” jelas Iswandi.
Meski begitu, jelasnya, disadari atau tidak, penggunaan AI dalam bidang seni kreatif sudah menjadi hal wajar untuk sebagian besar orang. Fitur-fitur yang sering kita jumpai di perangkat lunak penyunting gambar seperti penghalus garis, penajam gambar, sampai ke penghapus latar belakang otomatis merupakan salah satu sistem kecerdasan buatan yang dapat memudahkan manusia di bidang seni kreatif.
Salah satu hal yang menjadi batasan utama AI dalam menciptakan sebuah seni adalah ketidakmampuan-nya untuk memahami dan menginterpretasikan pengalaman manusia.