DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Imlek Lintas Agama Forum Esoterika: Konghucu Progresif, Islam Eropa, dan Paham Agama Pro Hak Asasi Manusia

image
Konghucu Progresif, Islam Eropa, dan Paham Agama Pro Hak Asasi Manusia.

Kita menghindari dua ekstrem paham agama. Pertama, paham yang memberlakukan agama seperti konstitusi di ruang publik.  Yaitu paham yang memahami agama secara tekstual dan inginkan kebijakan pemerintah segaris dengan tafsir mereka sendiri atas kitab suci.

Baca Juga: Denny JA Angkat Isu Krusial di Satupena Awards: Dampak AI Pada Proses Kreatif Menulis

Ujung dari paham agama ini kurang diapresiasinya keberagamaan, kesetaraan, dan hak asasi manusia. Diukur dari berbagai indeks, mulai dari Human Development Index hingga World Happiness Index, negara yang didominasi oleh paham agama sebagai konstitusi pemerintahan memilik indeks yang buruk.

Ekstrem lain, kita juga menghidari sikap yang anti agama. Yaitu paham yang menganggap agama hanyalah narasi pra- ilmu pengertahuan. Tempat agama dalam pandangan ini hanya berharga sebagai kajian sejarah belaka, dan pada waktunya  agama masuk museum.

Pandangan ini pun membuang tradisi panjang harta karun sejarah. Agama pada dasarnya adalah harta karun tempat kita dapat banyak menggali kekayaan dan kedalaman spiritualitas manusia yang kompleks.

Kita mengembangkan paham agama jalan tengah. Yaitu agama yang sejalan dengan prinsip hak asasi manusia, hak kaum perempuan, demokrasi dan ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Puisi Denny JA Warnai Perayaan Natal Komunitas Lintas Agama di Indonesia

Esoterika dibuat menjadi bagian dari gerakan itu. Sekecil apapun, harus terus dihidup- hidupkan ikhtiar agar di Indonesia pada  waktunya yang dominan adalah paham agama yang menghargai hak asasi manusia.

Karena itulah dalam forum tatap muka Esoterika ini, yang diundang tak hanya komunitas dari berbagai agama dan kepercayaan. Tapi juga diundang komunitas hak asasi manusia dan hak kaum perempuan.

Inilah mimpi kita.  Akan tercapaikah mimpi ini? Mimpi agar paham agama yang pro hak asasi manusia menjadi dominan di Indonesia?

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait