Imlek Lintas Agama Forum Esoterika: Konghucu Progresif, Islam Eropa, dan Paham Agama Pro Hak Asasi Manusia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 11 Februari 2023 16:44 WIB
Oleh Denny JA
ORBITINDONESIA - Saya membaca The New York Times edisi 21 Januari 2023. Ini berita mengenai malam Tahun Baru Cina, Imlek, di Amerika Serikat.
Hal yang baru di Amerika Serikat, menurut berita ini, sebanyak 21 anggota konggres di Amerika Serikat berasal dari Asia dan Hispanik. Ini jumlah terbanyak yang pernah terjadi dalam sejarah konggres Amerika Serikat.
Untuk pertama kalinya, tulis berita ini, tahun baru Cina menjadi hari libur di negara bagian California. Sebelumnya, tahun baru Cina sudah menjadi hari libur bagi sekolah publik di New York (1).
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Rapor Biru Jokowi di bidang Sosial Budaya, Rapor Merah di bidang Lapangan Kerja
Ketika datang Imlek, tahun baru Cina, itulah panggilan kultural tertinggi bagi warga di Amerika Serikat keturunan Tionghoa.
Memang agama formal yang kini mereka peluk cukup beragam: Protestan, Katolik, Hindu, Budha bahkan Islam.
Namun apapun agama yang dipeluk, di hari tahun baru Cina, mereka berkumpul, dengan keluarga dan handai taulan. Secara kultural, oleh sebagian, panggilan Imlek ini dianggap lebih tinggi dibandingkan panggilan hari raya agama mereka masing- masing.
Mereka menghidupkan tradisi. Menyiapkan makanan khas Cina. Saling membagi uang dalam ampau dengan amplop berwarna merah. Tari barongsai melenggak lenggok ke sana kemari.