DECEMBER 9, 2022
ORBITINDONESIA

Ismawan Amir, Pria Asal Sulawesi Selatan di Tukri yang Selamat dari Gempa Ini Bercerita Peristiwa Mengerikan

image
Ismawan Amir, Pria asal Sulawesi Selatan yang Menjadi Mahasiswa di Istanbul Ticaret University.

Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah, Petugas PBB Kesulitan Bahan Bakar dan Hadapi Ancaman Cuaca Buruk

Pemerintah bergerak cepat melalui badan darurat Turki, AFAD. Sejak kemarin, 13.000 tim penyelamat dikirim ke lokasi terdampak gempa. AFAD juga merilis telah mengirim 2600 personil penyelamat yang datang dari 65 negara membantu penyelamatan korban gempa.

Negara-negara Uni Eropa dan Rusia juga mengirim bantuan untuk penyelamatan korban gempa. Tak hanya itu, bantuan juga datang dari Asia seperti Jepang, Malaysia, Uzbekistan, dan Taiwan.

Hujan salju

Sekarang ini, Turki menghadapi musim dingin yang ekstrem. Salju, angin, dan hujan membuat udara semakin dingin. Korban gempa di bawah reruntuhan juga mendapat ancaman baru, kedinginan.

Baca Juga: INNALILLAHI, UNICEF: Gempa Turki dan Suriah Tewaskan Ribuan Anak Anak

Begitu juga dengan penyelamat. Mereka sulit mengevakuasi korban karena cuaca belum bersahabat. Mereka berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang kedinginan di dalam reruntuhan.

Beberapa foto menunjukkan korban semalam berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan badan. Kabarnya, penyintas belum berani kembali dan tinggal di dalam rumah karena sering terjadi gempa susulan.

Meski demikian, pemerintah Turki telah menyiapkan 54 ribu tenda untuk para penyintas di lokasi gempa.

"Saya mencoba menghubungi teman-teman PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Kahramanmaras lewat bantuan Ketua PPI Istanbul tetapi belum ada jawaban. Di Group WhatApp foto-foto mereka menunjukkan sedang berkumpul di dalam aula kampus," kata pria yang pernah berkecimpung di dunia jurnalis ini.

Baca Juga: Total Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Tembus 7.800 Orang, Erdogan Berlakukan Darurat Bencana Tiga Bulan

Halaman:

Berita Terkait