Tata Cara Pelaksanaan Adat Tedak Siten yang Benar Sesuai Warisan Leluhur
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 26 September 2022 11:41 WIB
ORBITINDONESIA - Upacara adat tedak siten merupakan upacara yang dilakukan terhadap bayi berusia 7 atau 8 bulan.
Dalam masyarakat Jawa, adat tedak siten memiliki makna yang dalam. Di antaranya adalah harapan agar si anak mampu menjalani kehidupan dengan baik.
Terdapat tata cara upacara atau prosesi dalam adat tedak siten yang perlu diketahui bagi masyarakat yang akan menggelar tradisi ini.
Baca Juga: 7 Perlengkapan Adat Tedak Sinten untuk Bayi yang Wajib Ada dan Maknanya
Upacara adat tedak siten dapat dibagi menjadi tujuh tahapan, yaitu:
1. Tetahan dan Menginjak Jadah tujuh warna;
2. Naik dan turun tangga dari tebu Wulung;
3. Ceker-ceker untuk berjalan di atas onggokan pasir;
4. Masuk ke dalam kurungan;
5. Menyebar Undhik-undhik(uang);
6. Dibersihkan dengan air siraman; dan
7. Didandani dengan pakaian yang bersih.
Baca Juga: Simak Penjelasan Waktu dan Tempat Adat Tedak Sinten untuk Bayi Digelar, Jangan Sampai Salah
Tedak siten berasal dari kata tedak atau tedhak yang artinya turun dan siti yang artinya tanah sehingga upacara ini juga disebut dengan istilah upacara turun tanah.
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, upacara ini dimaksudkan sebagai simbol bagi anak-anak untuk bersiap-siap menjalani hidup melalui tuntunan orangtua agar nantinya dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.
Bagi masyarakat Jawa, tedak siten merupakan tradisi yang adiluhung, karena dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta atas kelahiran anak tercinta melalui upacara khusus, yaitu tradisi tedak siten.
Tradisi ini merupakan adat kebiasaan masyarakat Jawa asli yang sarat dengan nilai-nilai spiritual.
Selain itu juga sebagai bentuk penghormatan kepada bumi tempat si kecil mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah (tedak siten ) dengan diiringi doa-doa dari orangtua dan sesepuh sebagai pengharapan agar kelak si anak bisa sukses dalam menjalani kehidupannya.***