DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Puluhan Pendaki di Gunung Sumbing Dievakuasi Akibat Kebakaran Hutan, Titik Api Diperkirakan Terus Meluas

image
Puluhan Pendaki di Gunung Sumbing Dievakuasi Akibat Kebakaran Hutan

ORBITINDONESIA.COM- Kebakaran yang terjadi di hutan dan lahan (karhutla) di kawasan jalur pendakian Gunung Sumbing, Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, diperkirakan terus meluas.

Diperkirakan sebanyak 69 pendaki Gunung Sumbing dievakuasi oleh tim gabungan setelah terjadi kebakaran. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo menyebut, kebakaran terjadi sejak Jumat 1 September 2023.

Kebakaran di lereng hutan Gunung Sumbing diperkirakan terus meluas sebab titik api diperkirakan berada pada ketinggian antara 2.500 hingga 2.900 mdpl dan diduga dari arah jalur pendakian via Banyumudal.

Baca Juga: Safari Ans: Bandit Politik

Sekretaris BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Tri P menghimbau kepada seluruh masyarakat maupun tim petugas base camp agar lebih waspada dan segera melapor apabila menemukan titik api.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tinggal di lereng gunung dan para base camp untuk waspada dan hati-hati mengingat cuaca seperti yang sekarang ini, kemarau panjang sangat rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan,” kata Bambang, dikutip dari Antara, Minggu 3 September 2023.

Bambang menyatakan bahwa kebakaran tersebut memang rentan terjadi karena faktor cuaca.

Baca Juga: Sebentar Lagi Penerimaan PPPK 2023 akan Dibuka, Peluang Honorer Tenaga Kesehatan Tinggi, Ini Jumlah Formasinya

Menurut laporan, keseluruhan para pendaki itu tersebar di tiga base camp (BC) pendakian yang meliputi BC Butuh 25 orang, BC Lamuk 7 orang dan BC Stikpala 37 orang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo bersama TNI, Polri dan tim gabungan juga melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terkait muasal terjadinya karhutla tersebut.

Senada dengan Bambang, Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyopuspito juga mengimbau kepada masyarakat khususnya bagi para pendaki gunung agar apabila telah menggunakan api untuk kebutuhan pendakian dapat memadamkan dan memastikan bahwa api sudah benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Dampak Polusi Udara Jakarta Semakin Berbahaya, Inilah Upaya yang Dilakukan Kemenkes di Sektor Kesehatan

Eko menambahkan bahwa Polres Wonosobo akan berkolaborasi dengan Brimob Polda Jateng, BPBD Kabupaten Wonosobo dan relawan PB Wonosobo untuk menyisir lokasi khususnya jalur pendakian dengan fokus utama mengevakuasi para pendaki.

“Kami mengimbau kepada para warga sekitar hutan agar melakukan upaya mitigasi untuk mencegah terjadinya kebakaran, contoh para pendaki setelah menggunakan api harus dimatikan dan benar-benar mati,” kata Eko.

Di samping itu, pemadaman sekaligus kaji cepat juga diupayakan guna mencegah agar api tidak meluas.

Selain itu lokasi titik api masih belum diketahui secara pasti karena terhalang kabut yang mulai turun.

Berdasarkan laporan visual dari lokasi permukiman warga, api terlihat menyala dan mengeluarkan kepulan asap putih tertiup angin.

Namun, dipastikan bahwa jaraknya jauh dari perkampungan penduduk, sehingga kecil kemungkinan dapat menyambar hingga rumah-rumah warga.

Adapun perkembangan yang diperbarui per Sabtu 2 September 2023 pukul 07.00 WIB, terpantau ada 30 titik api yang berada di lereng Gunung Sumbing.

Upaya pemadaman akan terus dilanjutkan menggunakan cara manual, mengingat medan yang tidak mungkin dilalui kendaraan taktis pemadam kebakaran.

Di sisi lain, demi alasan keselamatan, keamanan dan kebutuhan pemadaman, pihak Perhutani secara resmi menutup sementara jalur pendakian di seluruh kawasan Gunung Sumbing. Penutupan itu dilakukan mulai tanggal 1 September 2023 hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

“Menutup sementara semua jalur pendakian di Gunung Sumbing, sampai batas waktu yang belum ditentukan,” kata Administratur/Kepala Kesatuan Pemangku Hutan (KKPH) Kedu Utara, Samanhuri.***

Berita Terkait