DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

LSI Denny JA: Isu Paling Panas Menuju Pilpres 2024 adalah Melanjutkan Legacy Jokowi atau Perubahan

image
LSI Denny JA merilis hasil survei untuk Pemilu 2024.

ORBITINDONESIA – Lembaga survei LSI Denny JA menyebut, isu paling panas menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2024 adalah tentang melanjutkan "legacy" (warisan) Jokowi atauperubahan.

"Isu paling 'hot' menuju Pilpres 2024 adalah pertarungan antara melanjutkan 'legacy' Jokowi atau sebaliknya, isu perubahan," kata pendiri LSI Denny JA, Denny JA dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.

Denny menyampaikan ada tiga calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Baca Juga: Vladimir Putin: Integrasi Euroasia Membangun Dunia Baru

Kemudian, menurut Denny JA, responden yang puas terhadap kinerja Jokowi dan menjadi pendukung Ganjar sebesar 38,2 persen, Prabowo 21,3 persen, dan Anies Baswedan 10,6 persen.

Sebaliknya, mereka yang tidak puas tehadapatas kinerja Jokowi, yang mendukung Ganjar Pranowo hanya 7,4 persen, Prabowo 21 persen, dan mendukung Anies Baswedan melonjak hingga 40,1 persen.

Denny JA mengatakan, yang menarik adalah tren dalam tiga survei nasional LSI Denny JA terkini di Januari 2023, September 2022, dan Juni 2022.

Ganjar Pranowo semakin menyerap pendukung Jokowi, padahal pada Juni 2022 hanya 27,4 persen pendukung Jokowi yang mendukung Ganjar.

Baca Juga: Singapura Siap Siap, Presiden Jokowi Mau Ambil Alih

"Tapi pendukung Jokowi yang terserap Ganjar berikutnya naik menjadi 32 persen (September 2022). Bahkan di Januari 2023 naik lagi menjadi 38,2 persen," ujranya.

Untuk pemilu ini, menurut dia, LSI Denny JA, SBM ITB, dan Kuncie membuka kelas Mini MBA untuk memahami prilaku pemilih.

"Mini MBA itu fokus di bidang 'public policy and marketing' politik," ujarnya.

Dia mengatakan tak pernah terjadi momentum seperti pemilu kali ini sejak Indonesia merdeka 1945, yaitu "panen raya" Pemilu 2024.

Baca Juga: KAESANG PANGAREP Mengutarakan Ingin Terjun ke Politik, Jokowi KAGET

Hal itu, kata dia, karena pada tahun ini tak hanya ada pemilihan presiden dan pemilihan legislatif nasional, tapi pilkada di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Total wilayah yang serentak melakukan pemilu sebanyak 38 provinsi, 415 kabupaten, dan 98 kota.

"Ini momen yang tepat untuk menyediakan program bagi berbagai stakeholders untuk memahami perilaku pemilih," ujarnya. ***

Berita Terkait