DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Gagah dan Berwibawa, Ternyata Panglima TNI Yudo Margono Hobi Pelihara Ayam dan Cari Ikan, Begini Kisahnya

image
Laksamana TNI Yudo Margono resmi menjabat sebagai Panglima TNI pada usia 57 Tahun.

ORBITINDONESIA - Laksamana TNI Yudo Margono terpilih menjadi Panglima TNI, menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.

Laksamana TNI Yudo Margono yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) dicalonkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sebagai Panglima TNI terpilih, Laksamana TNI Yudo Margono dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin dalam menjalankan tugas.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Agama, Istri, dan Anak

Selain itu, Laksamana bintang empat tersebut tampak memiliki kewibawaan jika berada di tengah-tengah pasukan.

Namun, siapa menyangka bahwa Yudo Margono semasa kecil merupakan seorang yang sangat sederhana.

Sebagaimana dilansir dari KoranMemo.com dalam artikel berjudul Cerita Tetangga dan Kerabat Waktu Kecil, Ternyata Ini Hobi dan Kebiasaan KASAL Yudo Margono Calon Panglima Yudo Margono lahir dan besar di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun pada 25 November 1965 dari pasangan suami istri Gondo Supono dan Hj Murtiningsih.

Baca Juga: BARU TAHU, Segini Gaji Bulanan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Tunjangan dan Pangkat

Pitut Suboko (60), teman masa kecilnya mengatakan bahwa Laksamana Yudo adalah seorang yang berkepribadian yang santun dan tidak pernah berbuat aneh dengan dan selalu apa adanya.

Dilahirkan dari orang tua petani yang dibilang sukses di lingkungan sekitar, namun tidak pernah malu mengerjakan suatu hal yang dianggapnya baik.

"Suka memelihara ayam, meski terlahir dari seorang petani terpandang dia tidak malu melakukan hal selagi baik terutama gerakan lingkungan dan jiwa sosial selalu tampil sebagai terdepan," ungkapnya.

Baca Juga: Mesranya Panglima TNI Yudo Margono dan Veronica Yulis Prihayati saat di TV Banjir Pujian Netizen: Emang Jodoh

Laksamana Yudo memiliki hobi bermain sewajarnya kehidupan orang di desa, seperti halnya berenang di sungai hingga mencari ikan bersama teman sebaya. Tak jarang, terutama pada akhir pekan.

Pada kehidupan desa jaman dahulu belum ada listrik apalagi memiliki sepeda motor, ia sering naik angkutan kereta odong-odong dari rumah hingga ke Caruban, Ibukota Kabupaten Madiun saat ini, hanya untuk mencari hiburan.

Hobi lain yang cukup unik adalah suka memelihara ayam, bahkan sangat mencintai budaya daerah terutama pagelaran wayang kulit yang sangat disukai sejak kecil hingga saat ini.

Baca Juga: Di Balik Kesuksesan Panglima TNI Yudo Margono, Selalu Hadir Veronica Yulis Prihayati Siapakah Dia...

"Waktu kecil suka berenang di sungai dan cari ikan, ga taunya tua jadi angkatan laut, pernah waktu libur sekolah itu nraktor di sawah, uangnya buat jajan," katanya

Tanda-tanda jiwa kepemimpinan muncul sejak KASAL duduk di bangku sekolah dasar, setiap kali bermain bersama teman selalu tampil terdepan, bermunculan ide-ide kreatif dan inovatif.

Beranjak remaja, Laksamana Yudo aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti halnya karang taruna.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Veronica Yulis Prihayati, Istri Panglima TNI Yudo Margono yang Juga Seorang Polisi

Dalam organisasi masyarakat pun dikenal sebagai kepribadian yang sangat loyal, selain menyumbangkan tenaga dan ide kreatifnya juga tidak segan membantu pendanaan dalam sebuah kegiatan.

"Kalau di masyarakat jiwa sosialnya tinggi, terlahir dari keluarga petani sukses kalau menerapkan pendidikan kepada anak tegas sekali, terutama ibunya," ujarnya.

KASAL menempuh pendidikan hingga tamat SMA di Kabupaten Madiun mulai dari SDN 2 Garon, SMPN 1 Balerejo hingga SMAN 1 Mejayan.

Baca Juga: Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Yudo Margono Janji Jadikan TNI Tak Arogan Apalagi Menyakiti Rakyat

"Sekolah dari rumah ke SD Garon 2 itu jalan kaki belum ada sepeda motor, waktu SMA di Mejayan itu pakai sepeda onta. Orangnya sederhana sekali tapi inovasi dan gagasan luas," kata Pitut.

Menjadi saksi perjuangan kehidupan sang KASAL, Pitut kerap kali diajak ke kantor Desa Garon menaiki sepeda onta untuk membuat surat kelengkapan pendaftaran angkatan laut.

Karena, pada saat itu belum ada komputer sehingga harus menggunakan mesin ketik manual itu pun meminjam inventaris desa.

Baca Juga: Mengenal Monumen Jalesveva Jayamahe, Dibangun Angkatan Laut Bertepatan dengan Hari Armada

Sebelum mendaftarkan diri pada AAL, rupanya Laksamana Yudo sempat mendaftar di Secaba Angkatan laut namun gugur pada kesehatan jasmani. Namun siapa sangka dirinya justru diterima pada AAL.

"Kalau mencari surat perlengkapan sampai kecamatan, koramil itu naik sepeda ontel, yang daftar angkatan dulu disini belum keinginan dia kuat," bebernya.

Kepribadian yang andap asor, lembah manah dan sangat bijaksana ada dalam diri calon Panglima TNI tersebut hingga saat ini.

Baca Juga: PUAN MAHARANI Lobi Qatar agar Meningkatkan Investasi di Indonesia

Pun tidak pernah melupakan teman masa kecil hingga teman sekolah yang sudah membersamai perjuangannya hingga bisa menjadi seorang jenderal seperti sekarang.

"Kalau hari raya malah pulang beliau yang mencari teman-temannya, kalau bertemu pun yang dibicarakan bukan jabatan tapi kenangan masa kecil. Dia sifatnya tidak ambisi, seperti air mengalir kalau ada amanah dijalankan, istilahnya legowo. Andap asor, tidak pernah sombong tidak pernah lupa dengan temannya," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Garon, Kuswanto mengatakan, KASAL Yudo Margono merupakan putra daerah kelahiran Desa Garon yang memiliki sifat baik, ramah, santun dan berwibawa. Terkenal sangat dermawan kepada keluarga, tetangga, masyarakat maupun teman dari SD sampai SMA.

Baca Juga: Jalesveva Jayamahe, Motto TNI Angkatan Laut, Matra asal Laksamana Yudo Margono

Bahkan, sangat berbakti kepada kedua orang tua, setiap kali pulang kampung atau kunjungan dinas di Jawa Timur atau Jawa Tengah selalu mampir ke makam kedua orang tuanya.

"Wujud kepedulian dengan masyarakat pada saat pandemi ada serbuan vaksin, bantuan sembako, terkahir pada pagelaran wayang kemarin," katanya.

Mendengar berita bahwa KASAL dipilih menjadi kandidat tunggal calon Panglima TNI masyarakat sekitar mengaku bangga.

Baca Juga: Menyesal Jadi Orang Ketiga, Denise Chariesta: Nggak Ada Orang yang Mau Sama Pelakor

Salah satu putra terbaik warga Desa Garon saat ini dicalonkan sebagai Panglima TNI. Nampak pada akun medsos masyarakat Desa Garon hampir semua membuat status ucapan selamat dan berdoa dalam uji kelayakan nantinya Laksamana Yudo lolos.

"Harapannya tetap amanah dalam menjaga NKRI. Berdoa dalam uji kelayakan lolos dan diangkat menjadi Panglima TNI," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap jejak dan capaian yang diraih Laksamana Yudo menjadi pemantik semangat generasi muda khususnya warga Desa Garon menjadi anggota militer yang sukses dan tanggung jawab dalam mengemban amanah.*** (Feby Dian Nurrahayu/Juremi/KoranMemo.com)

Berita Terkait