DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Usai Temui Presiden FIFA, Jokowi Berencana Meruntuhkan Stadion Kanjuruhan, Ini Alasannya

image
Presiden Jokowi bersama Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Negara, Selasa, 18 Oktober 2022. Presiden Jokowi berencana meruntuhkan Stadion Kanjuruhan.

ORBITINDONESIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk meruntuhkan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Rencana untuk meruntuhkan Stadion Kanjuruhan tersebut disampaikan Jokowi usai bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022.

Niat meruntuhkan Stadion Kanjuruhan tersebut disampaikan pascatragedi berdarah dalam kerusuhan di Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 132 orang.

Baca Juga: LSI Denny JA: Kepercayaan Publik kepada TNI Lebih Tinggi Dibanding ke Kepolisian

Kepada awak media, Jokowi menjelaskan rencana meruntuhkan Stadion Kanjuruhan tersebut didasari oleh sejumlah alasan.

"Tadi saya juga menyampaikan dan FIFA mengapresiasi untuk Stadion Kanjuruhan di Malang, juga akan kita runtuhkan, dan kita bangun lagi sesuai dengan standar FIFA sebagai contoh standar stadion dengan fasilitas-fasilitas yang baik, menjamin keselamatan penonton dan pemain dan juga untuk suporter," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah perlu memperbaiki persepakbolaan mulai dari manajemen stadion beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya, manajemen keamanan, manajemen pertandingan terutama pengaturan waktu, hingga manajemen suporter.

Baca Juga: LSI Denny JA: Kasus Ferdy Sambo, Kepercayaan Publik Kepada Polisi, dan Pemilih Pilpres 2024

“Kami bersepakat tadi transformasi persepakbola Indonesia akan dimulai bersama-sama dengan FIFA dan FIFA akan berkantor di Indonesia sampai semuanya berjalan dengan baik,” tutur Presiden.

Sementara itu, Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa terdalam bagi para keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Infantino mengatakan, insiden ini merupakan salah satu hari tergelap bagi dunia sepak bola.

“Ini adalah tragedi yang mengejutkan semuanya, salah satu hari paling kelam dalam sejarah sepak bola,” kata Infantino.

Baca Juga: Pemerintah dan FIFA Sepakat Pastikan Piala Dunia U20 Berjalan Baik

Dia menegaskan, FIFA bersama Pemerintah Indonesia bersepakat untuk melakukan transformasi dan reformasi dalam dunia persepakbolaan di Indonesia

“FIFA ada di sini untuk tinggal. FIFA di sini untuk bekerja dalam kemitraan yang sangat erat dengan pemerintah, dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) untuk mentransformasi dan mereformasi sepak bola karena sepak bola seharusnya tentang kegembiraan dan kebahagiaan,” ujarnya.

Presiden FIFA menambahkan, transformasi dan reformasi yang dilakukan meliputi stadion, suporter, infrastruktur, hingga pembinaan.

“Kami akan membawa ahli kami, kami akan membantu dan berinvestasi, dan kami akan memastikan bahwa Indonesia bersinar di panggung sepak bola dunia,” kata dia.

Baca Juga: Tak Ada PSSI Saat Jokowi Bertemu Presiden FIFA di Istana

Dalam pernyataannya, Presiden FIFA juga menyampaikan mengenai pentingnya perhelatan Piala Dunia U-20 FIFA yang akan digelar di Indonesia pada tahun 2023 mendatang, setelah Piala Dunia 2022 di Qatar.

“Tahun depan kita bersama akan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 FIFA di sini. Ini adalah kompetisi terpenting setelah Piala Dunia,” kata Presiden FIFA.

Pada kesempatan itu, Infantino juga memberikan bola resmi Piala Dunia Qatar 2022 yang didesain khusus dengan nama Presiden Joko Widodo pada bola tersebut.

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa Akhirnya Buka Suara, Begini Katanya...

Tak hanya itu, Presiden Gianni juga memberikan kaus seragam FIFA berwarna merah dengan tulisan punggung “Jokowi” dan nomor punggung 1.

“Because now President is part of the FIFA team (Karena sekarang Presiden Jokowi adalah bagian dari tim FIFA),” ujar Infantino saat menyerahkan kaus.***

Berita Terkait